Antrean Antigen di Stasiun Gubeng Membludak, Penumpang Batalkan Tiket

Hari ini adalah hari pertama penumpang wajib rapid antigen

Surabaya, IDN Times - Abraham Herdyanto (29) dan keluarganya sudah menantikan hari ini, Selasa (22/12/2020) sejak lama. Ia akan ke Bandung untuk merayakan Natal bersama keluarga besarnya sekaligus pernikahan sepupunya yang segera pindah ke luar negeri. Namun, sayangnya harapan tersebut pupus karena Abraham dan keluarganya kesulitan mengakses rapid test antigen sebagai persyaratan terbaru untuk menaiki KA.

1. Pemberitahuan syarat rapid test antigen dinilai mendadak

Antrean Antigen di Stasiun Gubeng Membludak, Penumpang Batalkan TiketAntrean rapid antigen di Stasiun Gubeng, Selasa (22/12/2020). IDN Times/Dok istimewa

Abraham menceritakan, ia sudah mengantisipasi peraturan baru tersebut sejak Minggu (20/12/2020). Hingga keesokan harinya, ia berkali-kali ke Stasiun Gubeng untuk memastikan terkait syarat rapid antigen ini. Keputusan rapid antigen sebagai persyaratan menaiki KA baru diumumkan pada Senin (21/12/2020), sedangkan jadwal keberangkatan kereta Abraham adalah Selasa (22/12/2020).

"Aku sudah tanya waktu hari Senin ke Stasiun Gubeng, layanan antigennya belum ada. Di situ yang paling murah. Info persyaratannya mendadak sekali, H-1 baru diumumkan," ujar Abraham kepada IDN Times.

2. Gagal rapid test antigen karena antrean membludak

Antrean Antigen di Stasiun Gubeng Membludak, Penumpang Batalkan TiketAntrean rapid antigen di Stasiun Gubeng, Selasa (22/12/2020). IDN Times/Dok istimewa

Akhirnya pada hari Selasa, Abraham datang ke Stasiun Gubeng lebih awal beberapa jam dari jadwal keberangkatannya yaitu 16.30 WIB. Sekitar pukul 13.00 WIB, ia langsung menuju ke tempat layanan rapid antigen. Namun ternyata, antrean para calon penumpang yang hendak mengikuti tes membludak.

"Aku tanya ternyata sudah ditutup katanya. Sudah penuh antrean. Sudah gak bisa," ungkapnya.

Memang saat itu, Abraham melihat antrean para calon penumpang di kursi tunggu. Akhirnya, ia pun gagal mendapatkan hasil rapid antigen, padahal keberangkatan sudah tinggal beberapa jam. Abraham dan keluarganya pun memutuskan untuk membatalkan perjalanan mereka.

Baca Juga: Mulai Besok, Naik KA Jarak Jauh dari Surabaya Wajib Rapid Test Antigen

3. Daop 8 akui kalau petugas kewalahan layani antrean rapid antigen

Antrean Antigen di Stasiun Gubeng Membludak, Penumpang Batalkan TiketAntrean rapid antigen di Stasiun Gubeng, Selasa (22/12/2020). IDN Times/Dok istimewa

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto mengatakan bahwa antrean calon penumpang memang terjadi pada hari pertama penerapan syarat rapid antigen. Ia menyebutkan, sebenarnya tidak ada kuota tertentu pada layanan rapid antigen tersebut. Pembatasan layanan hanyalah jam operasional yaitu sejak pukul 07.00-18.00 WIB.

"Mungkin saat itu antreannya sudah penuh sekali dan petugasnya kewalahan. Jadi daripada makin banyak, diselesaikan dulu yang sudah mengantre. Ditutup sementara, begitu," terangnya saat dikonfirmasi IDN Times.

4. Imbau warga bisa rapid test di tempat lain

Antrean Antigen di Stasiun Gubeng Membludak, Penumpang Batalkan TiketAntrean rapid antigen di Stasiun Gubeng, Selasa (22/12/2020). IDN Times/Dok istimewa

Selain itu, Suprapto berharap agar warga tak hanya mengandalkan layanan rapid antigen di Stasiun Gubeng dan Stasiun Pasar Turi. Pasalnya, ia sudah memprediksi jika akan terjadi antrean calon penumpang yang ingin rapid test membludak. Padahal, layanan rapid test antigen ini adalah yang termurah yaitu sebesar Rp105 ribu.

"Kan bisa rapid di luar. Jadi gak perlu antre di sini," imbaunya.

5. Biaya tiket dikembalikan 100 persen

Antrean Antigen di Stasiun Gubeng Membludak, Penumpang Batalkan TiketAntrean rapid antigen di Stasiun Gubeng, Selasa (22/12/2020). IDN Times/Dok istimewa

Meski demikian, Suprapto menekankan, jika calon penumpang ingin membatalkan perjalanannya (refund) akibat persyaratan rapid antigen, maka biaya tiket kereta api akan dikembalikan 100 persen. Begitu pula dengan penggantian jadwal (reschedule), juga tidak dikenakan biaya administrasi.

"Jadi saya memutuskan untuk refund saja. Gak apa-apa soalnya kembali 100 persen. Tapi kecewa juga karena gak jadi berangkat," ungkap Abraham lirih.

Baca Juga: Mengenal Sahabat Kereta, Komunitas Pencinta Kereta Api Asal Surabaya

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya