Sri Sultan HB X Hadiri Hari Jadi Trenggalek ke 828

Ada benang merah antara Trenggalek dan Yogyakarta

Trenggalek, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X menghadiri puncak acara prosesi Hari Jadi Kabupaten Trenggalek ke 828. Dalam peringatan Hari Jadi ini, Trenggalek mendapatkan program Muhibah Budaya dari Pemprov DIY. Melalui program ini Pemkab Trenggalek menegaskan secara kebudayaan mereka memiliki hubungan erat dengan Yogyakarta. Sri Sultan Hamengkubuwono X sendiri menyebut terdapat benang merah antara Trenggalek dan DIY.

1. Trenggalek merupakan tanah perdikan

Sri Sultan HB X Hadiri Hari Jadi Trenggalek ke 828Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan plakat ke Bupati Trenggalek. IDN Times/ Kominfo Trenggalek

Menurut Sri Sultan Hamngku Buwono ke X, Trenggalek merupakan tanah perdikan. Artinya wilayah yang dibebaskan pajak, bahkan diperbolehkan mengelola pajak yang didapatkan karena dianggap berjasa kepada negara. Warga Trenggalek sendiri patut berbangga, karena tinggal di wilayah yang penuh dengan budaya adiluhung. "Pertama-tama saya ucapkan dirgahayu yang 828 Kabupaten Trenggalek pada tanggal 31 Agustus 2022," ungkapnya, Kamis (01/09/2022) malam.

Baca Juga: Candi di Trenggalek Ini Diduga Jejak Era Mataram Kuno

2. Dua wilayah masuk bagian Keraton Yogyakarta

Sri Sultan HB X Hadiri Hari Jadi Trenggalek ke 828Salah satu tari yang ditampilkan dalam Hari Jadi Trenggalek ke 828. IDN Times/ Kominfo Trenggalek

Keterikatan sejarah antara Daerah Istimewa Jogjakarta dan Kabupaten Trenggalek salah satunya bermula dari perjanjian Giyanti tahun 1755, dimana kerajaan Mataram terpecah menjadi Kasultanan Surakarta dan kesultanan Yogyakarta. Wilayah Kabupaten Trenggalek terbagi kedalam dua bagian. Daerah Panggul dan Munjungan masuk wilayah kekuasaan Bupati Pacitan yang mengabdi kepada Kesultanan Yogjakarta. Sedangkan bagian lainnya masuk ke dalam wilayah Bupati Ponorogo yang berada di bawah kekuasaan Kasunanan Surakarta. Selain keterikatan sejarah, Kabupaten Trenggalek juga memiliki potensi dan bakat budaya yang beragam.

3. Beri kado pusaka untuk Trenggalek

Sri Sultan HB X Hadiri Hari Jadi Trenggalek ke 828Sri Sultan Hamengku Buwono X saat menyerahkan pusaka ke Bupati Trenggalek. IDN Times/ Kominfo Trenggalek

Sri Sultan Hamengkubuwono X juga memberikan hadiah untuk Pemkab Trenggalek di Hari Jadi tahun ini. Hadiah tersebut berupa pusaka Wos Wignyo Murti yang berwujud tombak dan sebuah Songsong atau payung dari Kraton Yogjakarta. Pusaka ini sendiri memiliki arti, Wignyo yang berarti pandai dan Murti panda atau badan. Dapat diartikan secara umum sebuah harapan yang memegang pusaka ini dipenuhi dengan kepandaian dalam konteks tata praja.

4. Harap bisa hadirkan manfaat bagi masyarakat

Sri Sultan HB X Hadiri Hari Jadi Trenggalek ke 828Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Bupati Trenggalek. IDN Times/ Kominfo Trenggalek

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengaku sangat tersanjung dengan kedatangan Ngarso Dalem Sri Sultan, Hamengkubuwono X yang hadir langsung bersama istri. Antusias masyarakat sangat luar biasa dengan kedatangan Gubernur DIY ini yang ikut memeriahkan Hari Jadi 828 Trenggalek. Bupati yang akrab dipanggil Mas Ipin ini membenarkan bawasannya memang bertekad merajut kembali historis sejarah Trenggalek dengan Kraton Jogjakarta.
"Kedekatan sejarah, kultur dan budaya Mataraman antara Trenggalek dan Jogjakarta diharapkan bisa memberikan kemanfaatan bagi kedua daerah, utamanya di sektor ekonomi," pungkasnya.

Baca Juga: 10 Potret Pantai Mutiara Trenggalek, Cantik Seperti Mutiara!

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya