BKSDA Tambah 4 Kamera Trap Telusuri Harimau Jawa di Tulungagung

Total 7 kamera trap terpasang

Tulungagung, IDN Times - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur menambah jumlah kamera trap yang dipasang di hutan wilayah Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Pemasangan kamera trap ini dilakukan pasca adanya laporan warga yang mengaku melihat Harimau Jawa di hutan tersebut.

Sebelumnya, pihak BKSDA telah memasang tiga unit kamera trap di beberapa titik. Mereka kemudian menambah 4 unit pada tanggal 15 Januari lalu, sehingga total terdapat 7 unit kamera trap yang terpasang. Mereka akan mengecek tiap pekan, dan melakukan evaluasi tiga bulan ke depan.

1. Sebanyak 3 kamera di pasang di wilayah Desa Nyawangan, sisanya di Desa Nglurup

BKSDA Tambah 4 Kamera Trap Telusuri Harimau Jawa di TulungagungPetugas BKSDA memasang kamera trap di hutan wilayah Sendang, IDN Times/ istimewa

Bagian Pengendali Ekosistem Hutam Seksi Konservasi Wilayah 1 Kediri, Kiswanto, menerangkan tiga kamera trap di pasang di hutan masuk Desa Nyawangan. Sedangkan 4 kamera trap lain di pasang di wilayah Desa Nglurup. Masyarakat di dua desa tersebut mengaku pernah bertemu dengan Harimau Jawa saat berada di tengah hutan.

Petugas secara rutin mengecek hasil kamera yang di pasang ini. Petugas memasang kamera ini di beberapa titik yang mungkin menjadi perlintasan hewan karnivora besar tersebut. "Kemarin tanggal 15 Januari kita memasang 4 kamera trap lagi sehingga total terdapat 7 kamera yang telah terpasang," ujarnya, Selasa (19/1/2021).

2. Kamera bisa bertahan selama tiga bulan

BKSDA Tambah 4 Kamera Trap Telusuri Harimau Jawa di TulungagungPetugas BKSDA memasang kamera trap di hutan wilayah Sendang, IDN Times/ istimewa

Kamera ini bisa bertahan hingga 3 bulan. Setelah itu BKSDA akan melakukan evaluasi. Mereka akan menentukan apakah jumlah kamera ditambah atau dipindah ke titik lain. Menurut Kiswanto, terdapat beberapa titik lintasan yang belum terpasang kamera.

Selain itu mereka juga menunggu perkembangan laporan terbaru dari masyarakat sekitar. "Jika dalam waktu 3 bulan kamera tidak merekam hewan ini, kita akan lakukan evaluasi," tuturnya.

3. Pastikan video harimau yang beredar bukan di wilayah Sendang

BKSDA Tambah 4 Kamera Trap Telusuri Harimau Jawa di TulungagungScreenshoot video harimau jawa yang menyebar, IDN Times / istimewa

Selain itu, Kiswanto juga membantah beredarnya video Harimau Jawa yang beredar di masyarakat. Dalam video berdurasi 29 detik yang menyebar melalui aplikasi WhatsApp ini, terekam harimau loreng sedang berjalan melintasi hutan. Terdengar suara orang membaca istigfar dan mengucapkan kalimat bahasa jawa.

Terdapat pula tulisan Sendang dalam video ini. Menurut Kiswanto video ini tidak diambil di wilayah hutan Kecamatan Sendang. Hal ini dikarenakan vegetasi dalam video merupakan hutan jati, sedangkan di Sendang mayoritas hutan pinus. "Itu bisa jadi di wilayah konservasi lain tapi yang jelas bukan di wilayah Sendang," pungkasnya

Baca Juga: Dugaan Harimau di Hutan Tulungagung, BKSDA Pasang Kamera Pengintai

4. Masyarakat laporkan bertemu Harimau Jawa

BKSDA Tambah 4 Kamera Trap Telusuri Harimau Jawa di TulungagungPetugas BKSDA memasang kamera trap di hutan wilayah Sendang, IDN Times/ istimewa

Keberadaan harimau ini awalnya dilaporkan oleh seorang penyadap getah pinus di Desa Nglurup pada bulan Desember 2020 lalu. Selain itu, warga di Desa Nyawangan juga melaporkan hal serupa. Pihak BKSDA yang menerima laporan segera melakukan pengumpulan data di dua desa tersebut. Dari hasil pengumpulan data, mereka menemukan jejak kaki yang diduga milik hewan karnivora ini.

Baca Juga: Harimau Jawa Dilaporkan Terlihat di Hutan Wilayah Tulungagung

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya