Unair Kirim 18 Tenaga Medis Bantu Korban Gempa Mamuju dan Majene

Berangkatkan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 18 tenaga medis yang tergabung dalam Tim AJU I Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga diberangkatkan ke Sulawesi Barat. Mereka akan membantu korban gempa di Mamuju dan Majene. Diketahui, gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang daerah itu, Kamis (14/1/2021).

1. Ada dokter bedah hingga apoteker yang dikirim

Unair Kirim 18 Tenaga Medis Bantu Korban Gempa Mamuju dan MajeneBangunan yang roboh akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sejumlah tenaga medis yang dikirim Universitas Airlangga (Unair) terdiri dari dua apoteker, dua dokter bedah, dua dokter anestesi, empat dokter umum, empat perawat umum, empat perawat anastesi, dan empat perawat bedah operasi. Mereka dikomandoi langsung oleh Direktur RSTKA dr. Agus Hariyanto.

2. Diprediksi akan sampai pada Rabu

Unair Kirim 18 Tenaga Medis Bantu Korban Gempa Mamuju dan MajeneKondisi pusat perbelanjaan pascagempa bermagnitudo 6,2 SR yang melanda Majene-Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Kapal RSTKA yang berisi bala bantuan itu berangkat pada Minggu (17/1/2021) dini hari tadi. Tim AJU I Ksatria Airlangga diprediksi akan sampai Makassar sekitar tiga hari kemudian, yakni Rabu (20/1/2021).

“Melihat situasinya yang darurat, tim harus segera ke sana. Kami berkoordinasi dengan Tim Bencana Kemenkes. Kapal kami diminta hadir di sana. Rumah sakit di sana banyak yang tidak beroperasi,” ujar Sekretaris Yayasan Ksatria Medica Airlangga, dr Suwaspodo Henry Wibowo.

“Tim AJU I akan menyurvei kondisi lapangan, informasi tempat berlabuh kapal, dan kebutuhan apa saja yang diperlukan di sana,” imbuhnya.

Baca Juga: Mahasiswa Unair Ciptakan Hand Sanitizer dari Limbah Kulit Udang

3. Sampai sana siapkan kebutuhan medis dan logistik

Unair Kirim 18 Tenaga Medis Bantu Korban Gempa Mamuju dan MajeneSeorang ibu rumah tangga di pos pengungungsian korban gempa Mamuju, Sulawesi Barat, terpaksa menggunakan air dari selokan untuk kebutuhan mencuci badan dan alat makan. Sabtu (16/1/2021) IDN Times/Kristina Natalia

Nantinya, Tim AJU 1 akan mempersiapkan kebutuhan medis, logistik, dan bantuan lain selama dua minggu. Tim bekerja sama dengan rumah sakit lapangan untuk memeriksa perawat terlebih dahulu. Serta membawa peralatan safety lebih dari seribu pemeriksaan swab antigen, hazmat, peralatan laboratorium, masker N95, dan hand sanitizer.

Termasuk membawa lima tenda besar ukuran 4 x 8 meter yang dikhususkan untuk memisahkan pasien yang aman dan sebagai tempat istirahat tim. Selain itu, tim membawa bantuan logistik makanan, pakaian, dan buku untuk anak-anak di sana.

“Tentu, kami berharap mendapatkan dukungan maupun bantuan semua pihak. Termasuk fakultas di Unair. Kita membutuhkan mahasiswa, terutama mahasiswa perikanan dan kesehatan masyarakat sebagai trauma healing-nya masyarakat pesisir,” harap Henry.

4. Bantuan dari mahasiswa dibutuhkan

Unair Kirim 18 Tenaga Medis Bantu Korban Gempa Mamuju dan MajenePesawat Hercules yang membawa bantuan untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat tiba di Bandara Mamuju (Dok. Kemensos)

Kehadiran mahasiswa, lanjut henry, sangat dibutuhkan. Pendidikan anak-anak pesisir di sana jangan sampai terhenti. Sebab, saat ini situasinya untuk kapal dan tim berangkat berlayar dalam kondisi pandemik masih berat.

"Kami akan tetap berusaha untuk sampai di sana dengan aman. Kami minta dukungan, doa, dan partisipasi dalam bentuk apapun untuk saudara kita di sana, terima kasih,” pungkas Henry.

Baca Juga: Beredar Video Penjarahan Bantuan Gempa Sulbar, Risma: Itu Kelaparan

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya