Pembangunan JLS Sudah Separuh Jalan, 8 Kabupaten akan Terhubung Mulus

Saat ini progresnya sudah 56,73 persen

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) telah teralisasi sepanjang 383,10 kilometer (km) dari total panjang 675,31 km. Artinya, progres proyek jalan yang berada di kawasan selatan Jatim itu kini telah mencapai 56,73 persen.

1. Pembangunan disebut cepat, akan lewati 8 kabupaten

Pembangunan JLS Sudah Separuh Jalan, 8 Kabupaten akan Terhubung Mulusinstagram.com/f.dharma.christian

Mantan Menteri Sosial itu menyebut bahwa progres pembangunan JLS tergolong cepat meski di tengah pandemik COVID-19. JLS sendiri, rencananya akan melewati delapan Kabupaten dari Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi.

"Ternyata di luar dugaan progres  pekerjaan di  Lot 6 dan Lot 7, justru pada saat pandemi Covid pelaksanaannya lebih cepat dari yang direncanakan," ujarnya dalam rilis resmi yang diterima, Rabu (25/11/2020).

2. Perlu intervensi Pemkab untuk hubungkan ke sentra usaha maupun wisata

Pembangunan JLS Sudah Separuh Jalan, 8 Kabupaten akan Terhubung MulusIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut Khofifah, intervensi dari pemerintah kabupaten (pemkab) setempat pada pembangunan JLS sangat penting. Sehingga nantinya tak hanya mengandalkan JLS saja sebagai akses, tapi ada jalan-jalan lain yang menghubungkan ke sentra usaha maupun destinasi wisata di sekitaran sana.

"Jika tidak maka  ketimpangan pembangunan dan  kualitas SDM akan terus terjadi, utamanya karena akses yang susah ditembus di beberapa koridor," kata dia.

Baca Juga: 17 Tahun Mangkrak, JLS Akan Andalkan Pendanaan dari IDB

3. Tujuan JLS dibangun untuk kurangi disparitas antar wilayah di Jatim

Pembangunan JLS Sudah Separuh Jalan, 8 Kabupaten akan Terhubung MulusData progres pembangunan JLS. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Sebab, lanjut Khofifah, JLS diharapkan dapat mengurangi disparitas antara wilayah utara dan selatan Jatim. Apalagi, pengembangan Infrastruktur di wilayah selatan masih terbatas, terutama keberadaan aksesibilitas. Dengan fakta 40,01 persen wilayah di Jatim masuk sebagai kawasan Pansela.

"Maka jika pengembangan wilayah selatan bisa maksimal tentunya akan dapat meningkatkan kualitas SDM dan saat yang sama dapat meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat  di Jawa Timur secara keseluruhan," ungkapnya.

Lebih lanjut, pembangunan wilayah selatan diharapkan bisa membuka peluang bagi pengembangan kegiatan ekonomi, pemanfaatan sumber daya alam dan pengembangan sentra-sentra produksi. Selain itu, dapat meningkatkan aksesibilitas pada koridor dan kawasan-kawasan produktif, serta menjadi jembatan terbukanya  kawasan-kawasan obyek wisata kawasan selatan Jatim.

Baca Juga: Proyek JLS Dapat Dana IDB, Segera Dilanjutkan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya