Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pasien COVID-19 di RSUD dr. Soetomo Sisa 64 Orang

Ketua Tim Gugus Tugas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi. Dok.IDN Times/Istimewa

Surabaya, IDN Times - Pasien yang dirawat atau kasus aktif COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) terus menunjukkan grafik penurunan. Terbukti, pasien yang dirawat akibat infeksi virus SARS CoV-2 tersisa 64 pasien saja. Data itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama (Dirut) RSUD dr. Soetomo, dr. Joni Wahyuhadi, Selasa (10/11/2020).

 

1. Semua pasien dirawat di ICU dan high care

Ketua Tim Gugus Tugas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi. Dok.IDN Times/Istimewa

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim ini membeberkan, seluruh pasien yang tersisa di RSUD dr. Soetomo dirawat di ICU dan high care. Artinya mereka adalah pasien yang memiliki gejala klinis berat dan punya penyakit penyerta.

"Sementara yang low care tidak ada. Tidak seperti awal-awal yang mencapai 300 lebih," ujar Joni.

2. Ingatkan protokol kesehatan untuk kendalikan COVID-19

Ketua Tim Gugus Tugas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi. Dok.IDN Times/Istimewa

Meski begitu, Joni tak henti-hentinya mengingatkan kewaspadaan terhadap virus corona. Dia menekankan bahwa pandemik COVID-19 belum berakhir. Hal mendasar untuk mengendalikannya ialah mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan.

"COVID-19 ini masih ada, maka dari itu harus tetap waspada. Tetap menggunakan masker,  mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak," kata dia.

3. Vaksin masih dalam fase 3

ilustrasi vaksin (Pixabay.com/Geralt)

Pola hidup seperti itu, kata Joni, memang harus diterapkan dalam kondisi sekarang ini. Terlebih vaksin untuk penangkal virus ini masih masuk fase tiga.  Vaksin yang dimaksud adalah produk Sinovac Biotech yang dikembangkan di Bandung.

Nah, pada fase 3 ini peneliti sedang mencari tahu efektifitas dari vaksin tersebut untuk memunculkan antibodi di dalam tubuh seseorang apabila tertular virus COVID-19. "Termasuk bagaimana efek samping yang ditimbulkan saat vaksin tersebut disuntikkan ke tubuh manusia," kata dia.

Tak sampai di situ, vaksin masih harus melewati dua tahapan lagi. Sebab, untuk menghasilkan vaksin ada lima tahapan yang harus dilalui. Melihat proses panjang itu, vaksin COVID-19 belum bisa digunakan tahun ini.

Share
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us