Kisah Penjual Karak Asal Pasuruan Naik Haji

Ia mulai daftar haji tahun 2011

Surabaya, IDN Times - Tak ada yang tak mungkin jika mau berusaha dan berdoa. Kalimat itulah yang cocok buat Mohamad Ilyas. Pria asal Pasuruan yang berprofesi sebagai penjual karak alias nasi kering itu akhirnya bisa berangkat ibadah haji. Dia tergabung dalam kloter 17 Embarkasi Surabaya.

1. Bermula dari jualan karak sejak 1995

Kisah Penjual Karak Asal Pasuruan Naik HajiPenjual karak asal Pasuruan, Moh. Ilyas (48) akhirnya naik haji. Dok. PPIH Surabaya.

Ilyas pun sempat membagikan pengalamannya kalau selama ini kerap diremehkan oleh sekitarnya. Dia mengaku salah satu golongan kelas bawah. Sejak usia empat tahun, sudah ditinggal oleh bapaknya. Tapi hal itu tak menyurutkan tekadnya untuk tetap melanjutkan hidup.

Memasuki tahun 1995, Ilyas mulai usaha jual beli karak. "Saat itu ketika saya mulai usaha jual beli karak, saya membeli karak masih seharga 500 rupiah per kilo. Lalu saya jual kembali seharga 1.000 rupiah per kilo," pria berusia 48 tahun ini mulai berjualan karak dengan mengayuh sepeda ontelnya.

Baca Juga: Seorang Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal di Tanah Suci

2. Diundang isi acara tasyakuran karena bisa ceramah

Kisah Penjual Karak Asal Pasuruan Naik HajiIlustrasi pondok pesantren (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari hasil jual beli karak itu keuntungan yang diperolehnya tidak terlalu banyak. Sembari jualan karak keliling-keliling, ada seorang pelanggan yang mengetahui Ilyas kalau  bisa ceramah, nyanyi juga bisa. Akhirnya sama  diundang ke acara tasyakurannya.

"Dari situ orang-orang tahu kalau saya bisa nada dan dakwah," kata dia.

3. Mulai daftar haji tahun 2011

Kisah Penjual Karak Asal Pasuruan Naik HajiJemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Keahlian bernada dan dakwah, Ilyas memperoleh penghasilan tambahan. Tahun 2011, dia memberanikan diri untuk mendaftar haji lewat dana talangan. "Meskipun saat itu uang saya tidak banyak dan belum cukup untuk mendaftar haji, saya pingin sekali untuk naik haji," kata dia.

"Modal saya untuk daftar haji cuma 5 juta. Mana cukup uang segitu. Akhirnya saya mendaftar lewat dana talangan. Meskipun kalau dihitung-hitung, jatuhnya lebih mahal. Alhamdulillah sudah bisa saya lunasi," terangnya.

Ilyas merasa sangat bersyukur karena dari hasil kerja keras penjual karak keliling selama ini, dia bisa berangkat haji. "InsyaAllah setelah pulang haji pun, saya tetap jual karak," pungkasnya.

Baca Juga: Kaki Jemaah Haji Melepuh, Suhu di Arab Saudi 50 Derajat Celcius 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya