TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Farah, Gadis 18 Tahun Jemaah Haji Termuda Asal Jombang

Ia berangkat haji gantikan ayahnya meninggal

Farah, calon Haji termuda asal Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Jombang, IDN Times - Farah Salsabila Ramadani Putri menjadi calon jemaah haji (CJH) termuda asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Perempuan yang tinggal di Jalan Gubernur Suryo gang 6 nomor 32, Desa Sengon, Jombang ini baru berusia 18 tahun saat akan berangkat ke Tanah Suci bersama 443 jemaah calon haji lain tahun 1443/2022 ini.

Farah terbang ke Arab Saudi bersama ibunya pada 29 Juni 2022 mendatang. Keberangkatan gadis kelahiran Jombang, 21 November 2003 itu untuk berhaji menggantikan ayahnya yang meninggal dunia pada 21 Juli 2021 lalu karena sakit.

"Saya menggantikan almarhum ayah saya untuk pelimpahan haji. Karena bulan Juli 2021 lalu ayah meninggal dunia," tutur Farah ditemui IDN Times di rumahnya, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga: Duh! Jemaah Haji Bojonegoro Ada yang Bawa Pancing

1. Farah dari awal tak terpikirkan berangkat haji 2022

Farah bersama ibunya Mahmudah akan berangkat haji 29 Juni 2022. IDN Times/Zainul Arifin

Farah yang baru lulus dari SMA Negeri 2 Jombang saat ini tengah menunggu pengumuman hasil seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri. Awalnya, gadis yang ingin masuk Unair Surabaya itu mengaku tak terpikirkan akan berangkat haji tahun ini bersama ibunya Mahmudah (56). Sebab, Seharusnya ibunya menunaikan rukun islam yang ke lima bersama sang ayah Mahmudi (59).

"Sama sekali gak kepikiran (berangkat sama ibu). Ya seneng, InsyaAllah akan menjalankan ibadah sebaik-baiknya sama kesempatan yang diberikan Allah," tutur Farah didampingi ibunya.

2. Pengurusan administrasi sangat mudah 

Farah, calon Haji termuda asal Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Mahmudah, ibu Farah menambahkan, dirinya mendaftar haji tahun 2011 silam. Kemudian, mendapatkan kuota keberangkatan haji tahun 2020. Lantas, Mahmudah dan suami segera melakukan pelunasan. Lantaran pandemi, keberangkatan mereka pun tertunda.

Padahal saat itu Mahmudah dan suami sudah mendapatkan baju batik seragam haji. Di tengah menunggu keberangkatan haji, suami Mahmudah sakit hingga meninggal dunia. Duka mendalam dirasakan Mahmudah dan anak-anak nya saat itu.

"Setelah itu saya mengurus kuota haji suami saya ke Kemenag. Mulai dari akte kematian hingga kartu keluarga dan lainnya. Waktu itu Farah masih SMA kelas XI akhir, Alhamdulillah saat itu semuanya dipermudah. Ngurusnya cepat banget," ujarnya.

Baca Juga: Kloter Terakhir Jemaah Haji Surabaya Masih Ditemukan Silet

Verified Writer

Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya