Kapolrestabes: Aksi di Asrama Papua karena Nasionalisme Berlebih
Memang yang berlebihan pasti gak bagus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol. Sandi Nugroho, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh ormas dan organisasi kepemudaan (OKP) di depan Asrama Mahasiswa Papua (AMP) adalah wujud rasa nasionalisme berlebihan. Bukannya positif, sesuatu yang berlebih menurutnya malah bisa berakibat negatif.
1. Terdorong bendera merah putih tercebur got
Mereka yang berdemo sejak 16 Agustus silam merasa geram lantaran melihat bendera merah putih tercebur di dalam got. Mereka kemudian menggeruduk AMP di Jalan Kalasan 10 sebagai ekspresi kemarahan sekaligus meminta pertanggungjawaban.
"Sebenrnya aksi massa terdorong karena rasa nasionalisme melihat bendera dibuang ke selokan, sehingga katakanlah aksi itu begtu menggebu dan massa yang lainnya menjadi euforia berlebihan," kata Sandi di Mapolsek Wonokromo, Selasa (20/8).
Baca Juga: Terkait Ujaran Sensitif, Khofifah Minta Maaf ke Gubernur Papua
Baca Juga: Besok, Risma Kunjungi Asrama Mahasiwa Papua di Surabaya