TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wisatawan Hanyut, Keamanan Pantai Jembatan Panjang Malang Disorot

Sanusi sebut Pantai Jembatan Panjang tidak miliki lifeguard

Bupati Malang, Muhammad Sanusi saat memantau pencarian wisatawan hilang di Pantai Jembatan Panjang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Hanyutnya 5 orang wisatawan di Pantai Jembatan Panjang Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang pada Sabtu (08/07/2023) menghebohkan masyarakat. Pasalnya 2 dari 5 korban adalah Warga Negara Asing (WNA) asal Spanyol dan Swiss. Hal ini membuat standar keamanan di pantai yang bersebelahan langsung dengan Pantai Balekambang ini disorot.

Sampai pencarian hari ketiga pada Senin (10/07/2023), baru 2 orang yang ditemukan dalam keadaan selamat. Sementara 3 orang lainnya masih belum diketahui keberadaannya, mereka adalah Jana Olivia Soland (24) asal Swiss, I Made Indraprastha (37) warga Jalan Ikan Gurami Dalam, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, dan Bayu Perbangsa (40) warga Jalan Tirtomulyo, Desa Kolagen, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

Baca Juga: Kisah WNA Spanyol Lolos dari Maut di Pantai Jembatan Panjang Malang

1. Bupati Malang menyebut jika pengelolaan Pantai Jembatan Panjang belum terstandar

Bupati Malang, Muhammad Sanusi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Bupati Malang, Muhammad Sanusi pada Senin pagi mendatangi langsung lokasi Pantai Jembatan Panjang untuk melihat proses pencarian 3 orang yang belum ditemukan. Ia menilai jika pengelola wisata belum menerapkan standar penyelamatan. Hal ini menyebabkan proses penyelamatan berjalan lambat saat ada wisatawan yang mengalami kecelakaan.

"Idealnya harus ada lifeguard (petugas pantai) atau perugas yang ngawasi terus. Karena ini memang daerah berbahaya, itu harus ada petugasnya, sehingga ketika dalam keadaan berbahaya dan ada orang mau mandi tidak dibiarkan," terangnya.

Sanusi mengatakan jika keberadaan lifeguard adalah tanggung jawab pihak pengelola pantai. Namun, menurutnya saat kejadian 5 orang wisatawan terseret arus pantai tidak ada yang mengawasi. Sehingga mereka bisa tetap berenang meskipun ombak tengah pasang.

"Nanti perlu diadakan pembinaan (kepada pengelola Pantai Jembatan Panjang). Karena pengelola ini kayaknya tidak memenuhi standart tata pengelolaan wisata air," tegasnya.

Kedepannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dibantu SAR akan menyiagakan petugas-petugasnya di setiap pantai di Malang. Mereka akan bertugas melakukan himbauan jika ombak pantai tidak direkomendasikan untuk didekati.

2. Bupati Malang juga mengingatkan agar pengelola wisata juga menyediakan alat pengaman di pantai

Pesawat yang dikerahkan untuk mencari wisatawan hilang di Pantai Jembatan Panjang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Sanusi juga mengatakan jika pihak pengelola pantai juga wajib menyediakan alat pengaman yang selalu standby di menara pengawas. Alat-alat tersebut mulai dari rompi keselamatan, cincin apung, throw bag, perahu karet, alat bantu pernafasan, dan lainnya.

Ia membeberkan jika 3 orang yang belum ditemukan sama sekali tidak memakai alat pengaman saat tenggelam. Sementara satu korban selamat atas nama Muhammad Ruspandi (24) bisa selamat karena masih memakai pelampung.

"Kalau seandainya pakai pengaman seperti pelampung bisa ngurangi resiko. Dan dia (Ruspandi) akhirnya selamat juga pada akhirnya," bebernya.

Baca Juga: 5 Orang Terseret Ombak Pantai Selatan Malang, 2 WNA

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya