TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengacara Wahyu Kenzo Minta Kliennya Dibebaskan

Penasihat Hukum Wahyu Kenzo dan Bayu Walker sama

Tiga terdakwa Robot Trading menjalin sidang secara online di PN Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Kasus Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) yang menjerat 3 terdakwa atas nama Dinar Wahyu Septian Dyfrig alias Wahyu Kenzo, Chandra Bayu alias Bayu Walker, dan Raymond Enovan telah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Kota Malang. Para terdakwa telah dijerat pasal berlapis karena telah merugi korban-korbannya di Malang Raya mencapai ratusan miliar.

Sementara itu, kuasa hukum Wahyu Kenzo dan Bayu Walker akhirnya hadir saat persidangan kedua. Dia adalah Albert Evans Hasibuan, ia langsung meminta majelis hakim agar dua kliennya dibebaskan.

1. Kuasa Hukum Wahyu Kenzo dan Bayu Walker merasa dakwaan JPU terdapat kekaburan

Jalannya sidang Wahyu Kenzo di PN Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Albert Evans Hasibuan mengungkapkan jika dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) terdapat kekaburan. Ia merasa jika jumlah korban dan jumlah kerugian yang disampaikan JPU tidak akurat. Oleh karena itu, mereka tidak mengajukan eksepsi.

"Seharusnya dijelaskan secara rinci mulai dari siapa saja korbannya. Kemudian kerugian sebesar Rp400 miliar lebih penjelasan rincinya seperti apa tidak jelas," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (15/9/2023).

Ia juga mempertanyakan identitas saksi-saksi yang dibawa JPU tidak jelas identitasnya. Apakah saksi-saksi ini dari kasus yang lokusnya di Malang atau di luar kota juga tidak dijelaskan.

2. Kuasa Hukum Wahyu Kenzo dan Bayu Walker minta kliennya dibebaskan

Tiga terdakwa Robot Trading menjalin sidang secara online di PN Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Albert dalam kesempatan tersebut menegaskan kalau dakwaan JPU tidak jelas. Oleh karena itu, ia meminta kedua kliennya dibebaskan.

"Kami memohon agar klien kami dibebaskan dengan adanya kekaburan dari dakwaan. Karena dakwaannya kabur," bebernya.

Selain itu, ia merasa ada inkonsistensi pada jumlah kerugian yang disampaikan oleh JPU. Kemudian yang dituntut oleh JPU adalah perseorangan atau perusahaan dari Wahyu Kenzo juga tidak jelas.

"Ada inkonsistensi antara kerugian tiga orang tadi (korban) dengan audit yang dilakukan oleh akuntan publik. Kemudian apakah dakwaan ini untuk perseorangan atau perusahaan, dan tidak ada keselarasan antara identitas terdakwa dengan uraian surat dakwaan," ujarnya.

Baca Juga: Terdakwa Robot ATG Merasa Jadi Korban Wahyu Kenzo

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya