Pujianto, dari Rekrut Calon Teroris Jadi Petani Jagung
Eks narapidana teroris ini merasa hidupnya berubah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Raut wajah Pujianto tampak sumringah. Jagung-jagung yang ia tanam dengan rekan-rekannya siap dipanen hari ini. Ia dan para rekan menanam jagung di lahan seluas 13,5 hektare, di Kawasan Terpadu Nusantara (KTN), Jalan Gatot Subroto, Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Pujianto bukan petani biasa. Pria bernama alias Rider Bakiyah ini dulunya adalah anggota Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Ia memiliki spesialis merekrut teroris baru serta melatih mereka memegang senjata. Peran tersebut membuatnya ditangkap pada 2015 dan baru bebas pada 2019 lalu. Tiga tahun terakhir, ia memulai hidup baru sebagai petani di bawah pendampingan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Yang jelas ada perbedaan karena kami di sini ini kan diberdayakan, apapun ada ide yang teman-teman mantan eks napiter akan merealisasikan, ada yg mau bertani, mau beternak, mau apapun akan direalisasikan," terangnya saat ditemui di KTN Turen pada Kamis (08/12/2022).
1. Pujianto menikmati profesi barunya sebagai petani
Masa lalunya yang kelam tidak membuatnya patah arah untuk mengubah nasibnya. Ia kini lebih berbahagia dengan merawat tanaman jagung di pinggir jalan protokol Kecamatan Turen ini.
"Dari benih sampe panen ini hasilnya masuk koperasi dari koperasi untuk kembali pada kita. Yang kita punya ide apa akan dikembalikan dalam bentuk modal, ini luas. Di sana ada peternakan, ada perikanan, ini semua belum datang," jelasnya. Setelah panen, hasil panen jagung akan langsung masuk koperasi untuk langsung dijual ke pabrik. Kemudian hasilnya dibagikan kepada para eks napiter yang ikut bekerja.
Baca Juga: Napiter Umar Patek Bebas Tapi Wajib Bimbingan Sampai 2030
Baca Juga: BNPT: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Lone Wolf