TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pekan Depan, 8 SMP di Ponorogo Lakukan Pembelajaran Tatap Muka 

Awalnya ada 9 sekolah yang diusulkan oleh Satgas COVID-19

Penataan bangku di SMPN 2 Ponorogo sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka pekan depan. Dok.IDN Times/Istimewa

Ponorogo, IDN Times - Delapan SMP di Kabupaten Ponorogo bakal melangsungkan pembelajaran secara tatap muka. Uji coba kegiatan yang diikuti 25 persen dari total siswa di setiap sekolah itu dimulai Senin (19/10/2020) pekan depan.

Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Endang Retno Wulandari mengatakan bahwa lembaga pendidikan yang dapat melaksanakan kegiatan itu sudah melalui sejumlah proses seleksi. Awalnya, tim Satgas COVID-19 tingkat kecamatan merekomendasikan kepada tim satgas kabupaten. Lantas, diteruskan ke Dinas Pendidikan.

1. Sekolah harus menjamin penerapan protokol kesehatan

Penataan bangku di SMPN 2 Ponorogo sebelum pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka. Dok.IDN Times/Istimewa

Beberapa waktu lalu, menurut Endang, pihaknya menerima rekomendasi dari Satgas COVID-19 yang mengajukan penerapan pembelajaran secara tatap muka untuk sembilan SMP. Namun, hanya delapan yang dinyatakan memenuhi persyaratan.

Sekolah itu dinyatakan telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk menerapkan protokol kesehatan. Fasilitasnya seperti wastafel yang dilengkapi sabun untuk cuci tangan, pengukur panas badan, dan penyediaan masker.

Baca Juga: Zona Oranye, 2 Sekolah di Madiun akan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

2. Diharapkan terus berlanjut ke sekolah lain

Persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka di SMPN 1 Ponorogo. Dok.IDN Times/Istimewa

Lembaga pendidikan itu adalah SMP Negeri 1 Ponorogo, SMP Negeri 2 Ponorogo, SMP Negeri 3 Ponorogo. Selain itu, SMP Negeri Pulung, SMP Negeri 1 Balong, SMP Negeri 1 Jetis, SMP Negeri 1 Jenangan, dan SMP swasta terpadu.

"Kami berharap agar pembelajaran secara tatap muka yang sudah diawali ini dapat diteruskan ke sekolah lain sesuai keinginan kebanyakan orang tua atau wali murid," ujar Endang.

3. Orangtua dituntut terlibat aktif

Siswa duduk secara social distancing dalam pembelajaran tatap muka di Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Untuk itu ia meminta pihak orangtua/wali murid juga memperketat pencegahan penularan COVID-19. Salah satunya disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan yang melibatkan pelajar maupun tidak.

"Orangtua juga harus disiplin untuk penerapan protokol kesehatan di rumah masing-masing, "ucap Endang.

Baca Juga: Keluar dari Zona Merah, Kota Malang Siapkan Sekolah Tatap Muka  

Berita Terkini Lainnya