Jadi Zona Oranye, Kota Malang Mulai Siapkan Sekolah Tatap Muka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kota Malang mulai meninggalkan zona merah penyebaran COVID-19 menjadi zona oranye. Penambahan kasus yang mulai bisa dikendalikan menjadikan Kota Malang kini semakin membaik. Hal itu juga kini membuat Pemerintah Kota Malang mulai melonggarkan beberapa aturan, salah satunya adalah sekolah online. Dalam waktu dekat, Pemkot Malang berencana untuk kembali membuka sekolah-sekolah dan memperbolehkan pembelajaran tatap muka.
1. Persiapan kembali dilakukan
Sebenarnya, beberapa waktu lalu Pemkot Malang sudah melakukan uji coba sekolah tatap muka. Namun, saat itu pelaksanaan kembali sekolah tatap muka urung terlaksana karena situasi Kota Malang yang menjadi zona merah penyebaran COVID-19. Kini, dalam beberapa pekan terakhir, penambahan kasus sudah semakin bisa dikendalikan dan Kota Malang juga sudah menjadi zona oranye. Maka hal itu kembali menghidupkan asa untuk bisa segera memulai sekolah tatap muka.
"Persiapan sudah terus kami lakukan. Insya Allah kalau kalau sudah menjadi zona kuning akan mulai diterapkan," papar Wali Kota Malang, Sutiaji, Kamis (15/10/2020).
2. Hasil polling tunjukan keinginan sekolah tatap muka
Sembari melakukan persiapan, Pemkot Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga sudah menggelar polling. Polling tersebut berisi apakah wali murid menginginkan kembali sekolah tatap muka. Hasilnya memang sekitar 74 persen wali murid menginginkan sekolah kembali dibuka dan pembelajaran dilakukan tatap muka. Sementara sisanya masih menginginkan sistem pembelajaran daring.
"Memang ada beberapa wali murid yang lebih senang sekolah online karena tidak perlu mengantar anak ke sekolah. Tetapi anak-anak ini sepertinya sudah ingin sekolah tatap muka," tambahnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Sutiaji Klaim Terapi Probiotik Bisa Tekan COVID-19 di Kota Malang
3. Hasil polling sudah bisa jadi pijakan
Orang nomor satu di Kota Malang itu menilai bahwa hasil polling tersebut sebenarnya sudah bisa jadi pijakan. Terlebih, dalam proses pengambilan sampling diambil secara acak. Wali siswa dari berbagai kalangan sudah tercakup dalam polling tersebut. Kendati demikian, Pemkot Malang masih menunggu sampai status zona oranye menjadi kuning terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
"Hasil polling itu menjadi starting point penting. Saya kira hasil itu bisa mewakili semua," katanya.
4. Upayakan terus tekan penambahan kasus
Selain mempersiapkan mekanisme serta kebutuhan untuk sekolah tatap muka, Pemkot Malang juga berupaya untuk terus menekan penyebaran kasus COVID-19. Saat ini memang penambahan kasus di Kota Malang dalam beberapa pekan terakhir tidak pernah lagi menembus dua digit per hari.
"Ada beberapa wilayah yang sudah zero penambahan kasus karena sudah disiplin. Tetapi ada juga masih perlu terus didorong agar lebih disiplin," pungkas Sutiaji.
Baca Juga: Wali Kota Malang: Ormas Punya Peranan Penting dalam Pembangunan Negara
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.