Pandemik COVID-19, Kebutuhan Air di Kabupaten Madiun Naik 3 Persen
Karena untuk cuci tangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Tingkat penggunaan air bersih oleh warga Kabupaten Madiun mengalami peningkatan sejak awal masa pandemik COVID-19 hingga sekarang. Bagi pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), misalnya, kebutuhan komoditas itu rata-rata naik dua hingga tiga persen per keluarga per bulan.
Direktur Bidang Teknis PDAM Tirta Dharma Purabaya Kabupaten Madiun, Sutrisna mengatakan bahwa pemanfaatan air bagi setiap pelanggan sebelum pandemik sekitar 18,3 meter kubik per bulan. Namun, sejak beberapa waktu terakhir berkisar antara 18,5 - 18,6 meter kubik per pelanggan per bulan.
"Karena untuk memenuhi protokol kesehatan, yaitu sering mencuci tangan (dengan air mengalir dan sabun. Bertambahnya penggunaan (air bersih) berdampak pada peningkatan pendapatan (PDAM)," kata dia, Kamis (14/1/2021).
1. Berbanding lurus dengan pendapatan PDAM
Sayangnya Sutrisna enggan merinci nominal pendapatan salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) itu pada tahun anggaran 2020. Sebab, ia beralasan, masih diteliti oleh tim auditor independen.
"Kami tidak ingin mendahului," ujar dia sembari menyebut jumlah pelanggan PDAM Tirta Dharma Purabaya yang tercatat aktif sebanyak 47.689 orang.
Baca Juga: Pemprov Jatim Bangun Rumah Sakit Lapangan COVID-19 di Madiun
Baca Juga: PPKM, Pemkab Madiun Larang Warga Menggelar Hajatan