TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lama Menganggur, Seniman Madiun Mengadu Kepada Wali Kota  

Banyak seniman yang banting setir seperti berjualan es

Suasana pertemuan antara Wali Kota Madiun, Maidi dengan perwakilan seniman di GCIO Pemkot Madiun, Selasa (14/9/2021). IDN Times/Nofika Dian Nugroho.

Madiun, IDN Times - Perwakilan pekerja seni di Kota Madiun mengeluhkan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang. Sebab, mereka tetap dilarang manggung sejak pandemik COVID-19 yang berlangsung sekitar 1,5 tahun ini.

"Selama pandemik ini tidak ada apa-apa (order mengisi acara hajatan)," kata Tri Cahyono pelaku seni musik usai berdialog dengan Wali Kota Madiun, Maidi di gedung pusat data atau Government Chief Information Officer (GCIO), Kota Madiun, Selasa (14/9/2021).

Baca Juga: Buntut Singgung Seniman, Kades di Trenggalek Dipolisikan

1. Untuk bertahan hidup pilih banting setir

Ilustrasi Bermain Musik (Bass) (IDN Times/Shemi)

Untuk mengais rezeki, pria yang kerapkali membawakan lagu Koes Plus ketika manggung terpaksa banting setir. Tri membuka warung es di kediamannya di Jalan Salak, Kota Madiun. Upaya ini dilakukan untuk sekadar bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi yang terdampak wabah Corona.

"Hasilnya tidak seberapa. Maka, kami berharap agar dapat beraktivitas seperti sebelum pandemik," ujar pria yang memilih jalur solo maupun band ketika manggung.

2. Wali Kota menawarkan pentas seni secara virtual

pexels.com/jss falconi

Agar para pelaku seni dapat kembali beraktivitas, Tri menyatakan bahwa wali kota menawarkan pertunjukkan dalam suatu even secara virtual. Masing - masing seniman menunjukkan kebolehannya di ruang tertutup dengan jumlah penonton yang terbatas. Lantas, disiarkan melalui aplikasi komunikasi melalui video.

Namun demikian, solusi itu belum dapat dijalankan. Sebab, pihak Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora) masih menggodoknya lebih lanjut. "Dari Dinas belum ada jawaban," ucap Tri.

Baca Juga: Banyak Karya Dihapus, Seniman Mural: Bagaimana dengan Baliho Politik?

Berita Terkini Lainnya