Lahan Terus Menyusut, Kota Madiun Andalkan Beras dari Daerah Tetangga
Saat ini lahan pertanian di Kota Madiun tinggal 892 hektar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times – Lahan pertanian di wilayah Kota Madiun terus mengalami penyusutan seiring penambahan permukiman warga atau alih fungsi. Berkurangannya lahan yang biasa digunakan menanam padi itu berkisar antara 0,3 hingga 0,4 persen selama dua tahun terakhir.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Madiun, Muntoro Danardono, mengatakan bahwa pada 2016 luas lahan sawah tercatat 926 hektare. Kemudian, pada 2017 berkurang menjadi 923 hektare dan setahun kemudian atau 2018, tinggal 892 hektare.
1. Penyusutan lahan berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan
Dengan berkurangnya lahan pertanian, Muntoro menjelaskan, berdampak pada pasokan beras bagi warga. Bila dikalkulasi tingkat produksi beras dalam sebulan hanya sekitar 11 ribu ton. Padahal, tingkat kebutuhan warga mencapai 13.800 ton per bulan. Karena itu, kekurangan stok mencapai 2.800 ton.
Untuk memenuhinya, maka memasukkan beras dari daerah tetangga seperti Kabupaten Madiun dan Ngawi. “Karena memang produksi pangan kita tidak bisa memenuhi,’’ ujar Muntoro, Rabu (5/12).
Baca Juga: Mall Baru, Plaza Lawu Madiun Ditarget Okupansi 75 Persen
Baca Juga: Jelang Natal, Lokasi Operasi Pasar di Kota Madiun Bertambah