TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggaran Progam Miliaran, 12 Desa di Sampang Masih Masuk Kategori Kumuh

Padahal programnya udah 2 tahun

IDN Times/Musthofa Aldo

 

Sampang, IDN Times - Program berantas kawasan kumuh yang digalakkan Pemerintah Kabupaten Sampang sejak 2017 belum tampak hasilnya.

Di Kelurahan Banyuanyar misalnya, tumpukan sampah masih terlihat. Pemandangan tak sedap ininterlihat di pinggir jalan raya Tanglok. Bahkan, beberapa ekor kambing tampak mengais sisa makanan di atasnya.

1. Dua tahun belum tampak hasilnya

IDN Times/Musthofa Aldo

Shohibus Sulton, Anggota Komisi III DPRD Sampang, menilai program yang ditangani Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman gagal total. Sebab, jumlah kawasan kumuh di Sampang masih tetap yaitu 10 desa dan 2 kelurahan.

"Padahal anggarannya ada, Rp 1 miliar lebih pertahun," kata dia, Rabu, (6/11).

 

2. Ketersediaan air bersih dan penanganan sampah harus jadi fokus

unsplash.com/Jilbert Ebrahimi

Menurut Sulton, agar program bebas kawasan kumuh cepat tuntas, pembangunan sarana dan prasarana harus diprioritaskan pada kebutuhan paling dasar. Ia menyebut ketersedian air bersih dan penanganan sampah menjadi hal paling pokok. 

Selain itu,  upaya juga harus dilakukan secara terintegerasi. ”Dinas terkait  harus bersinergi," ungkap dia.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Melakukan Gerakan Bebas Sampah

3. Tersebar di tiga kecamatan

IDN Times/Musthofa Aldo

Data menyebutkan, 10 desa dan 2 kelurahan yang masuk kategori kawasan kumuh yaitu Desa‭ ‬Dharma‭ ‬Camplong,‭ ‬Sejati,‭ ‬Taddan,‭ ‬dan Tambaan, masuk Kecamatan Camplong.

Desa Ketapang Barat Kecamatan Ketapang, dan Desa Pulau Mandangin Kecamatan Kota Sampang.

Kemudian, empat Desa di Kecamatan Sreseh yaitu, Desa Sreseh, Taman, Noreh, dan Labuhan. Sedangkan, dua kelurahan di Kecamatan Kota yang masuk kawasan kumuh ialah Kelurahan Banyuanyar dan Gunung Sekar.

Baca Juga: Bisa di Tiru, 5 Negara yang Melakukan Cara Unik untuk Olah Sampah 

Berita Terkini Lainnya