TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada Gempa Susulan, Bupati Jember Minta Warga Tunda Wisata Pantai

Bisa pilih wisata lain kata Bupati

Dampak gempa di Kabupaten Jember. IDN Times/Istimewa

Jember, IDN Times - Bupati Jember Hendy Siswanto meminta kepada wisatawan untuk menunda mengunjungi destinasi wisata pantai. Ia khawatir potensi gampa susulan kembali terjadi. Kawasan selatan Jember terdapat wisata pantai Watu Ulo, Payangan, Teluk Love dan lainnya.

"Kami berharap para pengunjung wisata dikurangi ya, karena saat ini rawan gempa, karena di Jember lagi sering terjadi gempa. Jangan wisata ke pantai dulu, bisa pilih wisata lain masih banyak pilihan," kata Hendy saat mengunjungi kawasan terparah terdampak gempa, di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kamis sore (16/12/2021).

Baca Juga: Update Gempa Jember, 4 Orang Luka-luka, 29 Rumah Rusak

1. 38 rumah rusak

Dampak gempa di Jember. IDN Times/Istimewa

Dalam sepakan terakhir, Jember dua kali diguncang gempa. Pertama pada Senin (13/12/2021) gempa berkekuatan magnitudo 5,3 berpusat di 179 kilometer Tenggara Kabupaten Jember, terjadi pukul 12.46 WIB. Tidak ada laporan kerusakan dalam gempa tersebut.

Selanjutnya, pada kemarin Kamis, (16/12/2021) gempa kembali terjadi berkekuatan magnitudo 5,1 berpusat di barat daya Kabupaten Jember. Kali lebih kencang karena jarak titik gempa hanya 42 kilometer dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: [Breaking] Bmkg: Gempa Bumi M 5.1 Di Kabupaten Jember

2. Satu patah tulang

Gempa bumi di Jember. IDN Times/Istimewa

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mendata, rumah warga yang mengalami rusak ringan hingga berat sebanyak 38 dan 4 orang mengalami Luka-luka, satu di antaranya patah tulang.

"Korban Luka-luka ada 4-5 orang, satu patah tulang sudah dirawat ke rumah sakit. Di Desa Sumberejo ini yang paling parah," katanya.

Kendati mengimbau untuk tidak berwisata ke pantai, Hendy tidak menutup destinasi tersebut. Menurutnya, perputaran ekonomi saat ini dibutuhkan.

"Mungkin enggak, gak ada penutupan. Kita juga butuh ekonomi, tapi masyarakat yang dipantai bisa saling mengingatkan," ujar Hendy.

Berita Terkini Lainnya