TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petani Cabai Banyuwangi Antisipasi Serangan Ulat Buah saat Musim Hujan

Musim penghujan, antara berkah dan tantangan baru

Muhammad Nawawi sedang memberikan pestisida ke tanaman cabainya. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Memasuki musim hujan, petani cabai besar di Kabupaten Banyuwangi dipastikan akan bekerja dua kali lipat. Mereka harus bisa merawat tanamannya dari serangan hama, terutama lalat buah (Bactrocera).

1. Harus lebih sering memberi pestisida

Cabai yang membusuk terkena serangan lalat buah. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Muhammad Nawawi (50), salah seorang petani cabai asal Kecamatan Muncar, Banyuwangi mengaku harus dua hari sekali memberikan semprotan pestisida maupun fungisida ke tanaman cabainya. Apalagi saat hujan sudah mulai turun seperti sekarang.

"Karena Serangan lalat buahnya semakin banyak pas musim hujan. Selain itu tantangannya lagi kalau habis disemprot pestisida, kena hujan ya luntur lagi, jadi gak maksimal," kata Nawawi saat ditemui di kebunnya, Sabtu (4/1).

Dibandingkan saat musim panas normal, dia bisa memberi jeda semprotan pestisida lebih lama, antara 4-5 hari sekali.

"Kalau musim hujan mengobatinya 2 - 3 kali sehari, tapi kalau musim panas 4-5 hari sekali," kata pria yang menanam setengah hektare cabai besar ini.

Baca Juga: BPBD Banyuwangi Sebut 9 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir

2. Serangan semakin banyak karena musim buah habis

Muhammad Nawawi sedang memberikan pestisida ke tanaman cabainya. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Serangan lalat buah membuat cabai menjadi busuk dan berisi belatung. Menurutnya, lalat buah tidak memakan bagian buah, namun menaruh telur ke dalam bagian buah sehingga menimbulkan kebusukan.

"Jadi dia menjadikan buahnya sebagai media telur, akhirnya ada belatung di buah, jadinya buat buah busuk, kalau dibiarkan ya bisa gak panen. Sama kayak pecah nangka yang ada bagian busuk, keluar lalat, ya itu dari telur lalat buah," jelasnya.

Apalagi, kata Nawawi, serangan lalat buah terasa semakin banyak karena sedang sepi musim buah mangga dan nangka yang paling banyak di daerahnya.

"Kalau pas ramai buah mangga kemarin, jumlah serangan lalat buah berkurang, karena ada saingan, gak banyak yang nyerang ke tanaman cabai," ujarnya.

3. Buat perangkap alat buah

Perangkap lalat buah dengan memodifikasi botol air mineral. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selain menyemprotkan pestisida, Nawawi juga membuat perangkap lalat buah dengan memodifikasi botol air mineral. Botol tersebut diberi pintu masuk yang didesain ketika lalat buah masuk ke dalam, dia akan kesulitan mencari jalan keluar, lalu mati di dalam botol.

"Agar lalat buah mau datang dan masuk ke dalam botol, saya beri perangsang aroma (atraktan methil eugenol) menggunakan kapas dan ditaruh di bagian dalamnya," jelasnya.

Di lahannya, Nawawi memasang lebih dari 20 perangkap lalat buah. Perangkap tersebut dipasang sekitar 5-6 meter dari tanaman cabai.

"Masangnya jangan terlalu dekat ke tanaman, dan juga jangan terlalu jauh. Ini saya pasang mengelilingi tanaman cabai," ujarnya.

Cabai besar milik Nawawi sendiri saat ini berusia 5 bulan, dan telah memasuki fase buah kedua setelah musim panen pertama.

"Ini sedang proses pembentukan buah dari bunga. Jadi harus diantisipasi sejak dini," katanya.

Baca Juga: Jatim Park Bangun Taman Bermain di Banyuwangi Senilai Rp150 Miliar

Berita Terkini Lainnya