TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biarkan Pria Reaktif Corona Naik Bus Umum, Ini Kata Gugus Banyuwangi

Kok bisa lolos?

Rapid test untuk mengecek pasien terduga corona (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Banyuwangi, IDN Times - Seorang pria berusia 52 tahun yang melakukan perjalanan dari Kota Malang menuju Provinsi Bali, gagal melewati pos penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk Bali. Ia tak boleh masuk lantaran suhu tubuhnya di atas normal. Bahkan hasil rapid test pria tersebut dinyatakan reaktif.

Otoritas Pelabuhan Gilimanuk lantas memulangkan pria tersebut dengan menyeberangkan kembali ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dengan pengawasan ketat. Sesampainya di Banyuwangi, Tim Public Safety Center (PSC) Kota Malang berencana melakukan penjemputan.

Tidak sabar menunggu, pria tersebut ternyata bisa pulang naik bus dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Kota Malang. Lantas bagaimana pria tersebut bisa dibiarkan naik bus?

1. Tujuan luar Banyuwangi dipersilakan lanjut

Suasana Pelabuan Ketapang, Banyuwangi, Rabu pagi (1/1). (IDN Times/Mohamad Ulil Albab IDN Times/Mohamad Ulil Albab)

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono mengatakan, setiap penumpang dari Gilimanuk Bali yang menyeberang ke Banyuwangi bakal dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan sesuai protokol kesehatan. Kemudian dilakukan pendataan identitas diri dan tujuan perjalanan. Bila identitas dari luar kota dan hanya lewat Banyuwangi menuju kota lain maka dipersilakan melanjutkan perjalanan.

"Kebijakan Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi adalah melakukan screening di pintu-pintu masuk Banyuwangi salah satunya di ASDP (Ketapang) bagi mereka yang akan masuk Banyuwangi. Sedangkan bagi yang hanya lewat dan bertujuan keluar Kabupaten Banyuwangi disilakan melanjutkan perjalanan," kata Widji melalui pesan singkat, saat dihubungi IDN Times, Selasa malam (28/4).

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Pesan 1 Juta Masker ke Ratusan Penjahit

2. Berdalih bahwa rapid test reaktif belum tentu positif COVID-19

Alat rapid test untuk mengecek pasien terduga corona (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Lebih lanjut, Widji menjelaskan warga yang menjalani rapid test COVID-19 setelah suhu tubuh di atas normal, perlu pemeriksaan lanjutan dengan melakukan uji swab untuk mengetahui apakah yang bersangkutan benar-benar positif COVID-19 atau tidak.

"Rapid Test yang reaktif bukan berarti positif COVID-19. Perlu pemeriksaan lanjutan berupa swab," ujarnya.

Baca Juga: Meski Reaktif COVID-19, Pria Ini Naik Bus dari Banyuwangi ke Malang

Berita Terkini Lainnya