Banyuwangi Diajukan Menjadi Geopark Internasional pada Tahun 2020
Forum membahas persiapan pengajuan Geopark Internasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Kementerian Pariwisata menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Kabupaten Banyuwangi. Melalui FGD itu, Kementrian Pariwisata membahas persiapan peningkatan status Geopark Nasional yang sudah dimiliki Banyuwangi, agar naik ke level Global Geopark Network (GGN) Unesco atau Geopark Internasional.
FGD yang berlangsung di Hotel Ketapang Indah itu, diikuti oleh Kepala BKSDA wilayah V Jawa Timur Sumpena, Administratur Perhutani Banyuwangi Selatan Nur Budi, perwakilan Taman Nasional Alas Purwo Wahyu M, serta Ketua Tim Geopark Banyuwangi Rani Razak. Hadir juga jajaran SKPD terkait dan pemerhati lingkungan.
Baca Juga: Kasus Narkoba di Jatim Masih Tinggi, Banyuwangi Jadi Pintu Masuk
1. Tahun depan diajukan ke Global Geopark Network
Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata Kemenpar, Indra Ni Tua, mengatakan ada tiga situs geopark Banyuwangi yang diajukan. Ketiga situs itu, yakni Pulau Merah, Kawah Ijen, dan Taman Nasional Alas Purwo.
"Diskusi tim kecil ini membahas segala kelengkapan yang diperlukan untuk mengusulkan Banyuwangi menjadi GGN. Target kami tahun depan sudah bisa submit ke Unesco,” kata Indra Ni Tua, Jumat (22/2).
Indra mengatakan, Banyuwangi sudah on the track meskipun masih ada sejumlah hal yang perlu dibenahi. “Daerahnya punya keunikan dan kekhasan, aksesibilitas sudah terbangun, amenitas juga cukup memadahi. Saya bilang Banyuwangi ini sudah selangkah lebih maju,” ujarnya.
Baca Juga: Jerman Pertimbangkan Banyuwangi sebagai Penerima Hibah 150 juta Euro