TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Kata Dokter Unair Jika Temui Hewan Kurban Bergejala PMK

Pahami gejalanya

Ilustrasi hewan kurban. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Surabaya, IDN Times - Penjual dan pembeli hewan kurban di Surabaya perlu mewaspadai penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dokter Hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Banyuwangi, Tridiganita Intan Solikhah pun memaparkan apa yang harus dilakukan jika temui hewan kurban bergejala PMK.

1. Gejala hewan yang terserang PMK

Pelapak hewan kurban di Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Intan menejalaskan, gejala hewan kurban yang terserang PMK yakni ditemukan lepuh yang berisi cairan atau luka pada gusi, lidah, hidung dan teracak atau kuku hewan yang terinfeksi. Selain itu, hewan juga tidak mampu berjalan atau pincang.

"Hewan kurban mengeluarkan air liur berlebihan atau hipersalivasi dan hewan kurbaan kehilangan nafsu makan," ujar Intan saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga: Vaksinasi PMK di Jatim Diprioritaskan untuk Sapi Perah

2. Penjual kurban bisa lapor Dinas jika temui hewan bergejala

Pelapak hewan kurban di Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Jika penjual kurban menemui hewan kurban yang bergejala PMK, maka penjual perlu untuk melapor ke Dinas Peternakan setempat. Hal tersebut agar dokter hewan dari dinas terkait bisa meninjau kandang yang terserang PMK.

"Waspada boleh, panik jangan, PMK tidak zoonosis, karena PMK adalah virus dan tidak terlihat oleh mata telanjang, baiknya menjaga kebersihan kandang, biosecurity dan sekarag sudah mulai ada vaksinasi, jadi baiknya dipisahkan atau diisolasi yang sehat dan yang sakit supaya yang sehat bisa divaksin," papar Intan.

Baca Juga: Vaksinasi PMK di Jatim Diprioritaskan untuk Sapi Perah

Berita Terkini Lainnya