TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak La Nina, Musim Kemarau Tapi Masih Hujan

Tetep sedia payung dan jas hujan guys!

Ilustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Surabaya, IDN Times - Indonesia sudah memasuki musim kemarau pada pertengahan Mei 2022. Namun wilayah Jawa Timur masih dilanda hujan, hal ini karena dampak fenomena alam La Nina.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Jatim Belum Sesuai HET, Suplai Masih Kurang

1. Hujan juga disebankan karena gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin

pexels.com/(Jaymantri)

Berdasarian prakiraan iklim yang dilakukan stasiun Klimatologi Malang selain adanya La Nina hujan pada musim kemarau juga disebabkan karena fenomena gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin. Yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan penghujan

"Ditambah dengan suhu muka laut Jatim yang masih hangat dengan anomali suhu laut antara 1 sampai 3 derajat celcius. Diperkirakan gelombang Rossby dan Kelvin masih aktif hingga tanggal 27 Mei 2022," ujar Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Juanda, Taufik Hermawan.

2. Hujan disebabkan karena hangatnya perairan Jatim

Ilustrasi musim hujan (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Selain itu, hujan di musim kemarau ini juga didukung dengan hangatnya kondisi perairan Jawa Timur yang menyebabkan suplai massa uap air yang semakin banyak ke atmosfer dan ditambah oleh fenomena dari La Nina sehingga menyebabkan peningkatan hujan di wilayah Jawa Timur. 

"Dari data curah hujan UPT BMKG Jatim, pada tanggal 24 Mei, stasiun Meteorologi Juanda tercatat 29.0 mm dan stasiun Geofisika Tretes tercatat 32.5 mm dengan kategori curah hujan sedang," tuturnya.

Baca Juga: Waspada! Hujan Lebat di Jatim Dampak Siklon Tropis Anika

Berita Terkini Lainnya