Demokrasi Kerap Lahirkan Hoaks, Zulkifli Minta Emak-emak Jadi Pelopor
Kalau emak-emak udah turun, ada yang berani macem-macem?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times - Ketua Umun PAN Zulkifli Hasan menyebut, bahwa demokrasi di Indonesia sering melahirkan kegaduhan dan berita bohong atau hoaks yang kerap menimbulkan perpecahan. Zulkifli pun menilai jika demokrasi di negara ini masih perlu dikoreksi dan dibenahi. "Hoaks sana sini, saling serang antar kubu, ada yang salah dalam implementasinya, ini yang mesti kita koreksi bersama," kata Zulkifli saat memberikan sambutan kepada ratusan kader PAN di Lamongan, Selasa (29/1).
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Ratusan Rumah di Lamongan Terendam Banjir
Selain itu, ia juga menilai bahwa Demokrasi masih belum sejalan dengan asa atau harapan rakyat Indonesia. Sebaliknya, masyarakat juga diminta untuk tidak menafsirkan bahwa pemilu yang berjalan satu hari sebagai penentu akhir dari proses demokrasi. Masyarakat diminta tetapi mengawalnya sampai tuntas.
1. Demokrasi di Indonesia sangat mahal
Menurut Zulkifli, demokrasi di Indonesia sangat mahal karena cenderung transaksional. Ia merujuk pada masih banyaknya pemilih yang memilih hanya karena diiming-imingi bahan kebutuhan pokok seperti sembako dan uang tunai.
Baca Juga: Zulkifli Minta Penegak Hukum Menjelaskan Penahanan Ahmad Dhani