Curah Hujan Tinggi, Ratusan Rumah di Lamongan Terendam Banjir
Dok. IDN Times/Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times - Intensitas curah hujan yang tinggi, membuat ratusan rumah di dua Kecamatan Paciran dan Brondong terendam banjir bandang, Senin (28/1). Banjir yang mencapai satu meter tersebut menerjang pemukiman warga dan perumahan.
Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Suprapto, membenarkan jika ada ratusan rumah di dua kecamatan dan ribuan warga yang terdampak. "Karena curah hujan yang sangat tinggi sehingga sungai Suwuk meluap dan membanjiri pemukiman warga," kata Suprapto.
Baca Juga: Banjir Rendam Empat Desa di Sampang, Ratusan Orang Mengungsi
1. 120 perumahan di Graha Indah Paciran terendam
Dok. IDN Times/IstimewaSuprapto mengatakan ratusan rumah di Perumahan Graha, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Lamongan terendam banjir. Rinciannya, 120 rumah di Blok D dan 60 rumah di Blok C.
"Sungainya tidak bisa menampung intensitas debit air yang sangat tinggi. Akhirnya, pukul 09.00 WIB meluap ke perumahan," jelasnya.
2. Akses jalan antar desa juga terputus
Dok. IDN Times/IstimewaSelain menggenangi ratusan rumah, banjir juga mengakibatkan akses jalan di Desa Kranji terputus. Sejumlah petugas dari TNI, polisi, dan BPBD menurunkan dua unit perahu karet untuk mengevakuasi korban yang terdampak banjir.
"Setelah kami memperoleh informasi, petugas langsung meluncur ke lokasi banjir dan mengevakuasi korban," jelasnya.
3. Ratusan rumah di Desa Brondong juga terdampak banjir
Dok. IDN Times/IstimewaSalah satu warga Desa Brondong, Laila, mengatakan jika banjir menggenangi ratusan rumah di Desa Brondong. Ketinggian air mencapai 1,5 meter. Meski rumahnya tergenang banjir, warga Desa Brondong memilih tinggal di dalam rumah.
"Banjir ini disebabkan meluapnya sungai di perbatasan antara Desa Brondong dan Desa Blimbing. Selain itu, banjir ini juga disebabkan oleh hujan yang selama tiga hari mengguyur Desa Brondong," katanya.
4. Evakuasi diutamakan anak-anak dan lansia
Dok. IDN Times/IstimewaUntuk evakuasi korban, Suprapto mengaku lebih memfokuskan pada anak-anak dan orang tua yang sudah lanjut usia. Mereka dievakuasi ke tempat-tempat yang tidak terendam banjir.
"Hujan untuk saat ini masih terjadi dan berlangsung, tapi tidak terlalu deras. Kami berdoa saja semoga malam ini tidak turun hujan, sehingga warga sudah bisa kembali ke rumah mereka masing-masing," harapnya.
5. Banjir kerap terjadi setiap tahunnya
Dok. IDN Times/IstimewaMenurut Laila, banjir bandang yang menerjang desanya itu, sering terjadi pada musim hujan. Banyak perbukitan yang sudah dialihfungsikan menjari perumahan.
"Sehingga air hujan dari atas bukit turun ke wilayah terendah dan menyebabkan banjir," jelasnya.
Baca Juga: Kunjungi Korban Banjir, Sandiaga Uno Malah Diberi Uang
