TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah Penampungan TKI Ilegal di Lamongan Digrebek Polisi

Dua pelaku ditangkap 

Satreskrim Polres Lamongan saat menggelar rilis Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dok Humas Polres Lamongan

Lamongan, IDN Times - Polisi menggerebek sebuah rumah yang diduga menjadi tempat penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Desa Dadapan, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Rumah yang digrebek tersebut adalah milik S (58). S sendiri saat ini telah ditangkap polisi karena diduga terlibat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Juga: Biaya Pembangunan Stadion Surajaya Lamongan Rp250 Miliar

1. Ada tiga orang yang akan diselundupkan ke luar negeri

Satreskrim Polres Lamongan saat menggelar rilis Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dok Humas Polres Lamongan

Sementara dari hasil pengrebekan di rumah pelaku S, polisi mendapati tersangka lain yakni I. Kedua pelaku ini selaku agensi pencari korban yang akan di jadikan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Tak hanya itu, polisi juga mengamankan tiga orang lain yang diduga akan diberangkatkan ke Malaysia.

Ketiga orang tersebut adalah, R, warga Kabupaten Karangasem, Bali, K asal Kabupaten Bangli, Bali dan G warga Kelurahan Wailamung, Kecamatan Talabura, Kabupaten Sikka, NTT. Ketiga orang tersebut kini telah diamankan di polres.

2. Para korban dijanjikan pelaku pekerjaan yang layak

Satreskrim Polres Lamongan saat menggelar rilis Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dok Humas Polres Lamongan

Wakapolres Lamongan, Kompol Akay Fahli mengatakan, kasus TPPO ini terbongkar setelah polisi menerima laporan dari masyarakat. Berbekal informasi dan bukti. Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Fahli menjelaskan, Peran S sendiri merupakan pencari kerja di Malaysia dengan sistem kontrak kerja selama 2 tahun dan potong gaji dari para korbannya. 

"Keduanya ini telah lama bekerja sama. Para korban ini dijanjikan mendapat kehidupan dan pekerjaan yang layak di Malaysia. Seperti menjadi pembantu rumah tangga dan pekerja rumah makan. Usai terperdaya para korban tersebut di bawah ke rumah S untuk menunggu keberangkatan dan mengurus administrasi," terangnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Soto Lamongan Terenak di Jogja, Harganya Terjangkau

Verified Writer

Imron Saputra

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya