TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wali Kota Malang dan Bupati Puncak Papua Bertemu di Tanah Minang

Jabat damai keduanya makin erat

IDN Times/Pemkot Malang

Padang, IDN Times - Tanah Minang, Kota Padang, seakan menjadi saksi pesan damai antara bumi Arema Kota Malang dengan bumi Cendrawasih, Papua. Bertemunya Wali Kota Malang Sutiaji dengan Bupati Puncak Papua Willem Wandik pada acara penghargaan Kepala Daerah Inovatif di Kota Padang (22/8) menjadi oase kedamaian di tengah riuh "masalah" papua.

Dengan kebesaran hati, Wali Kota Sutiaji atas nama warga kota Malang menyampaikan permohonan maaf atas hal yang terjadi sebelumnya.

"Perlu saya sampaikan kepada Pak Bupati (Kabupaten Puncak Papua) bahwa Pemkot beserta jajaran aparat keamanan dan juga masyarakat Kota Malang menjamin kenyamanan, keberlangsungan, dan keamanan warga Papua di Kota Malang, baik itu untuk menempuh pendidikan maupun beraktivitas lainnya," tutur Pak Aji, demikian Wali Kota Malang akrab disapa.

1. Seribu lebih putra-putri Papua menempuh pendidikan di Kota Malang

IDN Times/Pemkot Malang

Pak Aji juga mengatakan generasi muda Papua yang kuliah di Malang adalah yang terbaik. Dia berharap semua bisa lulus dengan baik dan ikut membangun bangsa.

"Sampai saat ini, tidak kurang 1000 lebih putra-putri Papua yang menempuh pendidikan di Kota Malang, dan selama ini berlangsung dengan penuh damai dan lancar. Kemarin (aksi 15/8) merupakan ujian kebangsaan kita semua dan tentu akan menjadi koreksi bersama untuk kita menjadi semakin dewasa," tutur Pak Aji.

Ia yakin persatuan Indonesia sebuah kebinekaan adalah sebuah keniscayaan. Semua saling mengisi dan menguatkan.

"Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Papua, tidak ada Indonesia kalau tidak ada Malang. Bersama-sama kita menjadi Indonesia," tutur Pak Aji

2. Kejadian kemarin dapat mematangkan kita

IDN Times/Pemkot Malang

Gayung bersambut, Bupati Willem mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah dinamika yang harus dilalui.

"Mungkin harus begitu, karena kalau ini tidak muncul, bisa-bisa menjadi bola salju dan terus membesar di masa depan dan itu risikonya lebih besar. Ini akan mematangkan kita, meski harus dipahami bahwa sesungguhnya ada pihak pihak yang memang tidak menginginkan keutuhan bangsa kita. Oleh karenanya mari kita hentikan saling menyalahkan, kita satu tekad menata ke depan yang lebih baik," tutur Willem Wandik.

Bupati Willem juga mengutarakan bahwa salah satu putra kandungnya saat ini sedang menempuh pendidikan di SMAK Cor Yesu Malang. "Selama ini dan cerita putra saya, juga baik-baik saja menempuh pendidikan di kota Malang," kata Willem Wandik.

Berita Terkini Lainnya