TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Surabaya Berusia 728 Tahun, Eri: Dulu Usir Penjajah, Kini Usir Corona

Mengambil spirit perjuangan Arek-arek Suroboyo zaman dulu

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan sambutan dalam resepsi Hari Jadi Kota Surabaya ke-728, di Balai Kota, Senin (31/5/2021). Youtube/Bangga Surabaya

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kali pertama menyampaikan pesannya di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS). Pada HJKS ke-728 ini, Eri berpesan kepada warga untuk taat protokol kesehatan agar pandemik COVID-19 segera tuntas. Sebab, pademik ini membawa dampak buruk ke berbagai sektor di Kota Surabaya.

1. Selama pandemik Kota Surabaya mengalami kontraksi perekonomian

Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya dari udara. Dok. Humas Pemkot Surabaya

Dalam sambutannya di upacara resepsi HJKS ke-278, Senin (31/5/2021), Eri menyampaikan bahwa Kota Surabaya mengalami sejumlah dampak negatif akibat pandemik COVID-19. Salah satunya yang paling terasa adalah pertumbuhan perekonomian sebesar -4,85 persen.

"Pandemik membuat mengalami perlambatan pertumbuhan bahkan terkontraksi. Pada 2020 pertumbuhan perekonomian Surabaya terkontraksi -4,85 persen," ujar Eri.

2. Pengangguran semakin banyak di Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan sambutan dalam resepsi Hari Jadi Kota Surabaya ke-728, di Balai Kota, Senin (31/5/2021). Youtube/Bangga Surabaya.

Tak hanya itu, penurunan perekonomian ini juga berdampak pada peningkatan pengangguran hingga 9,79 persen. Pasalnya, banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Para pencari kerja lain pun kesulitan karena perusahaan melakukan efesiensi.

"Kenyataan ini harus kita hadapi dan menjadi cambuk bagi kita agar segera keluar dari COVID-19. Untuk itu kita harus benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas," tutur Eri.

3. Warga Surabaya harus terinspirasi perjuangan terdahulu

Ia pun mengingatkan jati diri warga Kota Surabaya sebagai seorang pejuang sesuai sejarah HJKS yaitu saat pasukan Raden Wijaya mengusir tentara tartar dari Ujung Galuh. Warga Surabaya juga dikenal dengan persatuan dan keberaniannya untuk mengusir penjajah pada peristiwa 10 November 1945.

"Saat para leluhur kita memperjuangkan kemerdekaan. Kita bukan bangsa yang lemah yang menerima kemerdekaan sebagai hadiah dari penjajah. Itu sudah dibuktikan 728 tahun lalu dan 10 November 1945, Surabaya berhasil mengusir bala tentara terkuat di dunia," ungkapnya.

Baca Juga: Hari Jadi Kota Surabaya ke-728 Digelar Terbatas dan Virtual

Berita Terkini Lainnya