TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siswa SMP di Surabaya akan Kembali Masuk Sekolah, Yakin Siap?

Alasannya karena banyak anak sepedaan pada malam hari

Ilustrasi Pelajar (SMP). IDN Times/Mardya Shakti

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMP yang bisa kembali didatangi siswa adalah yang termasuk dalam zona hijau dengan angka terkonfirmasi positif COVID-19 rendah.

1. Siswa SMP akan kembali masuk sekolah di Surabaya

Ilustrasi siswa smp. IDN Times/Larasati Rey

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, keputusan kembali masuknya siswa SMP ke sekolah dilandasi fenomena yang terjadi di Kota Surabaya. Akhir-akhir ini banyak anak-anak yang beraktivitas pada malam hari.

"Anak-anak ini harus masuk karena ada fenomena di malam hari, anak-anak itu banyak yang sepedahan malam-malam. Mungkin ini mereka kelebihan energi," ujar Febri, Rabu (29/7/2020).

Baca Juga: Cara Risma Semangati Pelajar SMP di Surabaya pada Masa Pandemik

2. Hanya untuk sekolah di zona hijau

Ilustrasi siswa smp. IDN Times/Bagus F

Saat ini pemkot masih memetakan sekolah mana saja yang termasuk dalam zona hijau menggunakan overlay mapping seperti penentuan rumah ibadah yang sudah boleh buka. Selain lokasi sekolah yang sudah aman, latar belakang siswa juga diselidiki untuk memastikan pencegahan penularan COVID-19.

"Termasuk anak-anaknya ini tinggal di mana, orangtuanya kerja apa. Didetailkan. Apalagi perbatasan Surabaya-Gresik atau Surabaya-Sidoarjo ini perlu penanganan khusus, apakah boleh masuk sekolah atau tidak," tuturnya.

3. Akan ada pembatasan kapasitas di kelas

Ilustrasi sekolah (IDN Times/Maulana)

Selain itu, pemkot sedang merumuskan konsep pembelajaran tatap muka yang akan diaplikasikan. Pilihannya adalah masuk sekolah dengan sif atau sebagian siswa mengikuti pembelajaran secara daring. Hal ini untuk mengurangi kapasitas kelas agar tetap bisa mematuhi physical distancing.

"Yang masuk juga anak SMP dulu, bukan SD. Karena Pemkot menilai SMP Insyaallah bisa mengerti, bisa jaga jarak, jaga diri, dan menaati protokol," terangnya.

Baca Juga: Pemkot Klaim 95 Persen Warga Surabaya Sudah Patuh Bermasker

Berita Terkini Lainnya