TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Salat Jumat di Jatim Tetap Digelar, tapi Ada Syarat Khusus

Keputusan pemprov berdasarkan musyawarah para ulama

Konferensi pers Pemprov Jatim terkait pelaksanaan salat Jumat. IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memutuskan bahwa masyarakat tetap bisa menunaikan salat Jumat di masjid meski virus corona sudah menyebar masuk Jatim. Hal ini berbeda dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengganti salat Jumat dengan salat zuhur. Namun, ia memberikan beberapa syarat jika masjid ingin tetap menyelenggarakan salat Jumat.

1. Khofifah tidak meniadakan salat Jumat di Jatim

Penyemprotan disinfektan di Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (17/3). IDN Times/Dok. Humas Masjid Al Akbar

Khofifah menyampaikan, keputusan tersebut berdasarkan musyawarah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jatim, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWMU) Jatim, dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya yang diselenggarakan pada Kamis petang (19/3).

"Kami Pemprov Jatim menghormati keputusan pertemuan para ulama yang mewakili berbagai lembaga tersebut," ujar Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Jumat (20/3).

Dari pertemuan tersebut, disimpulkan bahwa Pemprov Jatim masih membolehkan penyelenggaraan salat jumat.

"Akhirnya mengambil keputusan bahwa untuk bisa melakukan berbagai antisipasi terhadap pencegahan resiko penularan covid-19 dalam pelaksanaan ibadah salat Jumat," tuturnya.

Baca Juga: Covid-19 di Jatim Terus Bertambah, Khofifah Bentuk Tiga Gugus Tugas

2. Ada persyaratan yang harus dipenuhi

Penyemprotan disinfektan di Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (17/3). IDN Times/Dok. Humas Masjid Al Akbar

Tapi Khofifah menyertakan berbagai persyaratan jika sebuah masjid ingin tetap menyelenggarakan salat Jumat. Persyaratannya yaitu masjid harus didisinfeksi, tidak boleh ada penggunaan karpet di masjid, disediakan tempat cuci tangan serta hand santizer, dan memastikan bahwa keadaan jemaah dalam kondisi fit melalui pemeriksaan suhu badan.

"Untuk jemaah juga harus mengenakan penutup hidung dan mulut serta sudah melakukan pembersihan, utamanya cuci tangan dan hand sanitizer," imbuhnya.

Baca Juga: Khofifah Luncurkan Website Penanganan Virus Corona Bak Kuisioner

Berita Terkini Lainnya