TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Merasa Dijegal Sesama Kader PDIP, Armuji Mundur Jadi Bacawawali

Ia memilih mendukung siapa pun yang akan direkomendasi

Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji saat jumpa pers di Surabaya, Sabtu (4/7). Dok istimewa

Surabaya, IDN Times - Salah seorang Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya dari PDI Perjuangan, Armuji tiba-tiba mengundurkan diri. Ia beralasan bahwa beberapa pihak dari sesama kader PDI Perjuangan berusaha menjegalnya hingga menciptakan suasana yang tidak nyaman.

1. Armuji merasa selalu dihalangi oleh kader PDIP lain

Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji saat jumpa pers di Surabaya, Sabtu (4/7). Dok istimewa

Armuji menjelaskan, selama ia berkonsolidasi dengan sesama kader partai atau pihak lain, selalu ada yang berusaha menghalanginya. Ia pun kecewa dengan sikap tersebut. Padahal pihak yang menghalanginya berasal dari sesama kader PDI Perjuangan.

"Setiap kegiatan, ada yang ditegur. Saya ngajak seseorang tidak diperbolehkan. Ini tentunya sesama kader partai kan tidak boleh seperti itu. Kita harus bergotong royong, saling mendukung sesama kader," ujarnya saat menggelar jumpa pers di Surabaya, Sabtu (4/7/2020).

2. Mundur karena merasa tak nyaman

idn media

Ia menuding bahwa pihak-pihak yang menghalanginya adalah pengurus DPC PDIP Surabaya. Mereka disebut sebagai pihak yang ingin mencalonkan diri sebagai Bacawali/Bacawawali Surabaya. Namun pada akhirnya Armuji merasa menjadi korban yang selalu dijegal.

"Saya memberi kesempatan beberapa beberapa pengurus DPC yang ingin maju tapi tidak mau mendaftar. Mereka yang sekarang ini juga menghalang-halangi saya untuk berkonsolidasi. Maka dari itu saya lebih baik mundur," ungkapnya.

Baca Juga: KPU Pastikan Hanya 2 Paslon Independen yang Setor Berkas Pilwali 2020

3. Bukan berasal dari tekanan partai

IDN Times/Fitria Madia

Namun Armuji enggan menjelaskan lebih lanjut siapa pihak yang disebutnya telah menghalangi langkah politiknya. Yang pasti ia menegaskan bahwa tindakan mereka bukan berasal dari tekanan partai melainkan keputusan pribadi.

"Kalau tekanan dari internal partai tidak ada. Cuma, kalau ada hal-hal seperti itu kan tidak mengenakkan bagi saya. Karena mereka merasa sebagai pengurus, mungkin, merasa paling berhak karena saya cuma sebagai kader," sebutnya.

Baca Juga: Spanduk Banyak Tersebar, Puti: Saya Tidak Ada Niat Maju Pilwali

Berita Terkini Lainnya