TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kelurahan dengan Nol Kasus COVID-19 di Surabaya Naik Drastis Jadi 63

Padahal 10 hari lalu masih 33 kelurahan

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Surabaya, IDN Times - Kondisi pandemik COVID-19 di Kota Surabaya saat ini semakin membaik. Dengan meningkatnya jumlah dan kapasitas tes, namun angka kesembuhan tetap tinggi. Bahkan, dalam waktu kurang dari satu bulan, jumlah kelurahan yang memiliki nol kasus COVID-19 di Kota Surabaya meningkat hampir dua kali lipat. Kini, hanya tersisa 91 dari 154 kelurahan di Surabaya yang masiih memiliki kasus COVID-19 aktif.

1. Jumlah kelurahan dengan nol kasus COVID-19 naik jadi 63

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara. IDN Times/Dok. Istimewa

Pada 12 Oktober 2020, terdapat 33 kelurahan di Kota Surabaya yang sudah menyelesaikan permasalahan COVID-19 di wilayahnya. Bahkan beberapa kelurahan sudah mempertahankan situasi tersebut tanpa adanya penularan lagi selama dua bulan. Kini jumlah tersebut bertambah, pada Kamis (22/10/2020) terdapat 63 kelurahan yang memiliki nol kasus COVID-19 di Surabaya.

"Kami terus menjamin masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan tetap patuh malaksanakan 3C (menghindari close room, close distancing, crowded) dengan mengikutsertakan peran serta lintas sektor diantaranya yakni Karang Taruna, Babinsa, Bhabinkamtibmas,” ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Kamis (22/10/2020).

Baca Juga: 2.070 Pasien COVID-19 Sembuh di RSDL Indrapura, Nol Kasus Meninggal

2. Tes dimassifkan tanpa takut angka meningkat

Ilustrasi rapid test (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Febri mengatakan bahwa saat ini Pemkot Surabaya sudah mampu memeriksa hingga 3.000 spesimen PCR di Labkesda Surabaya dalam sehari. Dengan demikian, deteksi dini terhadap COVID-19 terus dilakukan untuk meminimalisir penularan dan keterlambatan penanganan.

“Kemudian, kami juga mensyaratkan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif bagi pelaku perjalanan. Terutama bagi warga yang baru pulang dari berpergian. Atau warga luar kota yang menginap di Surabaya. Jadi tidak akan ada penularan virus yang dibawa dari luar daerah ke Surabaya," tuturnya.

3. Kampung Tangguh dan Hotel Asrama Haji berperan penting

Wawali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat mengunjungi Kampung Tangguh. Dok Istimewa

Dua program andalan Pemkot Surabaya adalah Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo serta Hotel Asrama Haji. Kampung Tangguh bertujuan agar warga bisa mengendalikan penularan di lingkungan terdekatnya masing-masing. Selain itu juga sebagai pemantauan warga yang sedang isolasi mandiri. Sementara jika pasien tidak bisa isolasi mandiri maka akan dibawa ke Hotel Asrama Haji.

"Sehingga dapat menurunkan risiko penularan di masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga: Bertambah, Kini 33 Kelurahan di Surabaya Nol Kasus COVID-19

Berita Terkini Lainnya