TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Respons DKPP Soal Dugaan Ketidaknetralan Risma di Pilkada Surabaya

Berpesan agar Risma bisa menempatkan diri dengan baik

Ketua DKPP RI Muhammad. (IDN Times/Dok Istimewa)

Surabaya, IDN Times - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Prof. Muhammad menanggapi adanya aduan yang dikirimkan terkait keterlibatan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya 2020. Ia yakin bahwa Risma bisa memosisikan dirinya, baik sebagai wali kota maupun kader partai.

1. DKPP sudah terima aduan terkait Risma

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meresmikan Pasar Burung dan Batu Akik eks lokalisasi Dolly pada Rabu (21/10/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya.

Muhammad mengatakan bahwa ia sudah menerima kabar aduan tersebut saat tiba di Kota Surabaya untuk melaksanakan persidangan berupa aduan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya pada Kamis (22/10/2020). Hingga saat ini aduan tersebut belum diproses lebih lanjut.

"Kalau ditanya soal ini saya belum mendalami laporannya. Ada japrian dari teman di Jakarta, menyebutkan wali kota (Risma) sudah mulai seksi-seksi dan mulai mengisi panggung dalam rangka pergantian beliau sebagai wali Kota,” ujarnya, Jumat (23/10/2020).

Baca Juga: Risma Tak Penuhi Panggilan, Bawaslu Akan Layangkan Panggilan Lagi

2. Aduan akan segera diproses

Ilustrasi Pilwali Surabaya 2020 (IDN Times/Mardya Shakti)

Muhammad menambahkan, aduan tersebut akan segera diproses lebih lanjut. Mengingat, Kota Surabaya merupakan salah satu barometer pelaksanaan pesta demokrasi di Jawa Timur maupun Indonesia. Untuk itu, ia memastikan bahwa penyelenggara Pemilu di Kota Surabaya menjalankan tugas dan etiknya dengan baik.

"Kota Surabaya menjadi barometer Jawa Timur, begitu juga Jawa Timur adalah barometer Indonesia. Jika Surabaya kondusif, maka Jatim ikut kondusif, dan Indonesia juga kondusif," ungkapnya.

3. Berpesan agar Risma mengerti posisinya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat berikan pengarahan pelajar SMP yang terlibat demonstrasi di SMPN 1 Surabaya, Senin (19/10/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

Namun, Muhammad tetap berpesan kepada Risma agar ia mengetahui posisinya dengan baik. Sebagai seorang politikus senior dan tokoh birokrat, Risma seharusnya tahu bagaimana bersikap ketika ia menjadi seorang wali kota maupun menjadi kader PDI Perjuangan yang mengusung salah satu pasangan calon.

"Kami berharap beliau memberi suri teladan yang baik. Kalau sebagai wali kota tegak lurus, tak ke kanan dan ke kiri. Sebagai wali kota dan juga kader partai harusnya ada batasannya. Saya berkeyakinan Bu Risma paham akan hal tersebut,” tutupnya.

Baca Juga: Risma Tak Kunjung Datang ke Bawaslu, Kasus Laporannya Dihentikan

Berita Terkini Lainnya