TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Bripka Andreas Saat Kejar Pelaku Teror Meski Matanya Berdarah

Kronologi pengejaran pelaku teror Pos Polantas WBL

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Bripka Andreas resmi naik pangkat menjadi Aipda pada Senin (1/7). Kenaikan pangkat ini tak lepas dari aksi heroiknya menangkap teroris pada November 2018 lalu. Ia tanpa pikir panjang mengejar pelaku teror pengerusakan Pos Polisi Lalu Lintas Wisata Bahari Lamongan (WBL) hingga mengorbankan mata kanannya.

Baca Juga: "Mohon Doanya", Begini Kondisi Polisi Korban Penyerangan di Lamongan

1. Saat itu Andreas seharusnya tidak berada di pos

IDN Times/Fitria Madia

Andreas, saat ditemui di kamar rawat Anggrek 4 RS Bhayangkara masih terkulai lemah, Selasa (27/11). Ia menceritakan kejadian peneroran yang terjadi di malam hari tersebut.

"Waktu itu kebetulan saya masih di belakang pos cangkruk dengan rekan-rekan security di belakang juga ada kampung. SOP nya memang pos dikosongi kalau malam," kenangnya.

2. Andreas mengejar pelaku teror

IDN Times/Fitria Madia

Tiba-tiba, ia mendengar keributan dari arah pos. Saat menengok, rupanya Eko Ristanto (35) dan M. Syaif Ali Hamdi (17) tengah melemparkan batu ke kaca pos. Sontak tersangka pun kabur ketika ketahuan oleh Andreas.

"Saya langsung kejar mereka, tanpa pikir panjang. Belum sempat minta bantuan. Bahkan HP juga ketinggalan," ujarnya.

3. Pelaku melontarkan ketapel kelereng berkali-kali

IDN Times/Fitria Madia

Melihat sedang dikejar, tersangka Eko yang posisinya dibonceng oleh Syaif langsung melontarkan peluru ketapel berupa kelereng. Andreas mengatakan bahwa ketapel yang disasarkan kepadanya bukan hanya sekali.

"Waktu mengejar itu kena ketapel jaraknya 4-5 meter. Dia ngetapelnya beberapa kali kena badan sebelah kiri, kedua gak kena, terakhir sudah kena mata saya," jelas Andreas.

4. Tetap mengejar pelaku meski mata berdarah

IDN Times/Fitria Madia

Meski mata sudah berdarah, Andreas rupanya tidak menyerah untuk menangkap mereka. Dengan pengelihatan yang kabur, Andreas pun berhasil menyusul tersangka dan menabrakkan diri hingga mereka semua terjatuh.

"Waktu itu saya coba berhentikan dia, tapi nggak mau akhirnya lari kejar kejaran. Di benak saya sudah terluka masak saya nyerah, nekat saya tabrakan motor, sambil mata berdarah darah," jelas Andreas.

Baca Juga: Kambuhan, Penyerang Polisi Lamongan Pernah Menghuni LP Madiun 

Berita Terkini Lainnya