Gas 3 Kg Langka, Warga Banyuwangi Stok Kayu Bakar

Warga berharap kondisi kelangkaan ini segera teratasi

Banyuwangi, IDN Times - Meskipun pasokan gas subsidi 3 kilogram atau gas melon ditambah oleh Pertamina, namun masih banyak masyarakat di Banyuwangi, Jawa Timur, yang mengeluhkan perihal kelangkaan. Tidak ingin kehabisan stok yang ada di pangkalan dan kios-kios kecil, sejumlah warga di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, mulai mengumpulkan kayu bakar.

1. Berburu ranting kayu di hutan

Gas 3 Kg Langka, Warga Banyuwangi Stok Kayu BakarTungku perapian. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Supardi (44), dalam beberapa hari terakhir ini dirinya sengaja memungut ranting-ranting pohon yang jatuh di hutan setempat. Termasuk sisa-sisa potongan bambu yang tidak digunakan. Dia mengaku, ini dilakukan karena takut tidak kebagian stok gas melon yang ada di warung dekat rumahnya.

Kebetulan, selain kompor gas, Supardi juga memiliki tungku kayu sebagai media memasak di rumahnya. Namun, tungku miliknya jarang digunakan karena penggunaannya yang cukup merepotkan. Buntut kelangkaan gas saat ini, istri Supardi mulai aktif memasak menggunakan tungku tersebut.

"Tiga hari ini mulai mencari kayu lagi. Susah dapat gas sekarang. Stok di warung terdekat juga sedikit, sekalinya datang kalau tidak cepat ya habis," jelasnya, Jumat (28/7/2023).

Baca Juga: Gas Melon Langka, Perajin Tungku Kayu di Banyuwangi Kebanjiran Order

2. Penggunaan gas hanya untuk seduh kopi dan goreng telur

Gas 3 Kg Langka, Warga Banyuwangi Stok Kayu BakarFoto: IDN Times/Agung Sedana

Karena aktivitas keseharian Supardi berada di lingkungan hutan, dia mengaku tidak paham dengan kondisi kelangkaan gas saat ini. Selain itu, akses rumah Supardi dengan pasar juga cukup jauh, sehingga dia tidak sempat untuk berburu gas melon jauh dari sekitar rumahnya.

"Ada beberapa warung di sekitar sini, yang jualan gas cuman 1 warung saja. Ada lainnya di bawah, tapi jauh," jelasnya.

Supardi mengaku, terakhir kali dirinya mendapatkan stok gas pada Selasa (25/7) lalu. Biasanya, satu tabung gas melon bisa digunakan selama 6 hingga 8 hari. Karena kondisi saat ini, istri Supardi membatasi penggunaan gas hanya untuk menggoreng atau memasak air untuk menyeduh kopi atau mie kemasan.

"Semua pakai tungku sekarang. Kompor cuman untuk goreng telur dan bikin kopi atau masak mie saja," ungkapnya.

3. Gas langka juga jadi berkah warga lainnya

Gas 3 Kg Langka, Warga Banyuwangi Stok Kayu BakarProses pewarnaan tungku kayu. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Sementara itu, fenomena kelangkaan gas melon di Banyuwangi saat ini menjadi berkah bagi Satomin Joyo (55). Warga Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, yang memproduksi tungku kayu. Dalam waktu kurang dari satu pekan, sekitar 32 stok tungku kayu di gudangnya ludes terjual.

Dia menyebut, salah satu faktor penyebabnya adalah kelangkaan gas melon saat ini. Atas kondisi ini, sejumlah masyarakat mulai melirik tungku kayu sebagai alternatif.

"Sudah habis. Sudah mulai proses membuat lagi, tapi hingga siap digunakan butuh waktu lama. Sekitar satu bulan lagi baru bisa dijual. Karena proses pengeringannya yang lama," ujarnya kepada IDN Times.

Baca Juga: Gas Melon Langka, Banyak Warung di Banyuwangi Tutup Sementara

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya