TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Tambahan Corona Masuk Jatim, Pemudik akan Jalani Rapid Test

Ada tiga lapis pemeriksaan di Jatim bagi pemudik

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso.IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengupayakan agar pemudik yang memasuki Jatim bisa melakukan rapid test. Hal ini untuk mengantisipasi adanya pemudik yang terinfeksi virus corona hingga berpotensi menyebarkan ke warga desa di Jatim.

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso menjelaskan, sebanyak 18 ribu rapid test disiapkan untuk pengetesan pemudik di check point. Jika rapid test ini telah tiba, nantinya akan disebarkan ke seluruh kabupaten kota.

"Mohon kabupaten kota untuk minta. Silakan koordinasi dengan Dinas Perhubungan berapa orang yang datang. Nanti minta ke Pemprov Jatim dan akan disiapkan rapid test. Insyaallah cukup," ujar Kohar, Sabtu (11/4).

1. Ada 3 lapis check point

Terminal Purabaya Bungurasih. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Pemprov Jatim telah menyiapkan skema check point untuk penyaringan pemudik agar tidak ada virus corona yang terbawa bersama gelombang mudik. Check point ini terdiri dari tiga lapis, yaitu di tingkat provinsi yang juga merupakan Posko Mudik Lebaran 2020, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat desa. Pemudik wajib diperiksa kesehatannya di masing-masing check point dan langsung dirujuk ke rumah sakit jika menunjukkan gejala sakit.

"Kalau rapid test negatif lanjut ke kabupaten kota dengan tanda sudah di-rapid test. Supaya gak ulang-ulang. Data itu akan di-check point di tingkat desa bahkan dusun. Kalau jelas dia sakit mohon diobservasi baik di tingkat kabupaten ataupun desa supaya tidak jadi spreader," tuturnya.

Baca Juga: 114 Posko Mudik Tersebar di Jatim, Pemudik akan Dicek Suhu Tubuhnya

2. Rapid test berguna untuk tracing

Suasana ruang tunggu Stasiun Gubeng. Dok. Humas KAI Daop 8

Meski rapid test tidak akurat, namun Kohar mengatakan bahwa alat tersebut cukup membantu untuk melakukan tracing. Pasalnya, pemeriksaan suhu tubuh saja tak cukup mengingat banyak orang yang sudah terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala.

"Orang yang datang kan kelihatannya sehat tapi kita cek, ini ada covidnya atau tidak? Jadi targetnya adalah yang termasuk berpotensi. Karena ada orang yang ternyata ada virusnya tapi tanpa gejala," ungkapnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Siapkan Sanksi untuk ASN yang Tetap Nekat Mudik

Berita Terkini Lainnya