TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bambang DH Pernah Lakukan Pendekatan Agar YKP Mau Kembali ke Pemkot

Ia dimintai kesaksian saat menjabat sebagai wali kota

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya periode 2002-2010, Bambang Dwi Hartono (Bambang DH) memenuhi panggilan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Selasa (25/6). Ia diperiksa atas kasus dugaan korupsi yang melibatkan Yayasan Kas Pembangunan (YKP) Surabaya.

1. Bambang DH jadi saksi kasus YKP

IDN Times/Fitria Madia

Bambang DH datang menggunakan kemeja putih dan celana hitam pada pukul 08.30 WIB. Ia tiba 30 menit lebih awal dari undangan pemeriksaan. Setelah 5 jam berlalu, Bambang DH keluar dari ruang pemeriksaan ditemani oleh Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jatim, Didik Farkhan.

"Kita periksa Bu Risma, Bambang DH, dan Pak Armudji positif memang YKP ini adalah aset negara kemudian para saksi sudah menjelaskan upaya-upaya agar menyerahkan kembali kepada negara," ujar Didik seusai pemeriksaan.

Baca Juga: Korupsi YKP, Risma dan Ketua DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Kejati

2. Ditanyai kesaksian saat jadi wali kota

IDN Times/Fitria Madia

Bambang diperiksa oleh penyidik Kejati Jatim sebagai saksi atas kasus tersebut. Ia dicecar sebanyak 20 pertanyaan terkait berjalannya YKP selama masa pemerintahannya sebagai Wali Kota Surabaya.

"Saya sebetulnya sudah melakukan langkah-langkah sebelum saya menggantikan pak Sunarko menjadi wali kota, saya tanyakan Pak Yasin sebagai sekda, bagaimana sesungguhnya YKP? Saya minta kronologis," ujar Bambang.

3. Pernah lakukan pendekatan secara lisan dan tulisan

IDN Times/Fitria Madia

Bambang mengaku selama masa jabatannya ia telah beberapa kali melakukan pendekatan kepada YKP agar mau kembali ke aset Pemkot. Ia juga mengirimkan surat resmi kepada YKP terkait pengembalian aset kepada Pemkot.

"Saya sampaikan surat ke YKP minta kembalikan aset ini. Ternyata respon YKP mengirim surat kepada saya untuk menolak," imbuhnya.

Baca Juga: Diperiksa Mega Korupsi YKP, Risma Sebut Dapat 14 Pertanyaan

Berita Terkini Lainnya