TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Antrean Rapid Test di Surabaya Membludak, Peserta UTBK Pingsan

Diduga karena kelelahan dan takut jarum suntik

Seorang peserta UTBK pingsan saat antre rapid test, Jumat (3/7). IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Peraturan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mewajibkan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk melakukan rapid test berujung pada melonjaknya antrean di beberapa laboratorium. Bahkan saking ramainya antrean, salah seorang peserta UTBK sampai jatuh pingsan.

1. Peserta rapid test pingsan di tengah antrean

Antrean rapid test di Laboratorium Parahita sampai ke luar gedung, Jumat (3/7). IDN Times/Fitria Madia

Peristiwa ini terjadi di Laboratorium Parahita Cabang Dharmawangsa, Jumat (3/7). Saat itu sekitar pukul 12.00 WIB antrean mengular hingga ke luar laboratorium, terutama bagi pengantar peserta tes yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam laboratorium. Tak hanya itu, para peserta tes yang sudah melakukan tes juga harus menunggu di luar akibat panjangnya antrean.

Tiba-tiba para pengantre dikejutkan dengan suara terjatuh. Rupanya seorang peserta bernama Aisyah, terperosok dari kursinya lantaran ia pingsan. Wajahnya tampak begitu pucat dan lemas.

"Tolong, tolong, ada yang pingsan," seru para pengantre yang mendadak heboh.

Baca Juga: Liga 1 Dilanjutkan, PSSI Siap Tanggung Biaya Rapid Test Seluruh Tim

2. Takut jarum suntik dan kelelahan

Ilustrasi rapid test. IDN Times/Mia Amalia

Yati, ibunda Aisyah mengatakan, pada dasarnya memang putrinya memiliki ketakutan pada jarum suntik. Menghadapi proses rapid test dengan pengambilan darah di bagian siku, membuat Aisyah lemas. Selain itu, mereka berdua sudah mengantre sejak pukul 09.00 WIB pagi. Ia pun belum sempat menyantap makan siang. Sedangkan hasil tes baru didapatkan pukul 18.00 WIB nanti.

"Iya nunggu dari tadi ini," ujar Yati seraya mengusap-usap kaki putrinya yang terasa dingin.

3. Para peserta mencari rapid test termurah

Ilustrasi rapid test. (IDN Times/Mia Amalia)

Yati dan Aisyah merupakan warga Sedati, Sidoarjo. Putrinya merupakan peserta UTBK untuk mendaftar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Kedatangan mereka jauh-jauh ke laboratorium di Surabaya demi mendapatkan harga rapid test yang cukup terjangkau. Laboratorium Parahita memang menyediakan harga spesial untuk peserta UTBK sebesar Rp199 ribu.

"Saya tahunya di sosial media adanya di sini. Ya ke sini," tutur Yati.

Baca Juga: UTBK Wajib Rapid Test, Gratis Buat Mahasiswa Bidikmisi Surabaya

Berita Terkini Lainnya