Antrean Rapid Test di Surabaya Membludak, Peserta UTBK Pingsan
Diduga karena kelelahan dan takut jarum suntik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Peraturan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mewajibkan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk melakukan rapid test berujung pada melonjaknya antrean di beberapa laboratorium. Bahkan saking ramainya antrean, salah seorang peserta UTBK sampai jatuh pingsan.
1. Peserta rapid test pingsan di tengah antrean
Peristiwa ini terjadi di Laboratorium Parahita Cabang Dharmawangsa, Jumat (3/7). Saat itu sekitar pukul 12.00 WIB antrean mengular hingga ke luar laboratorium, terutama bagi pengantar peserta tes yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam laboratorium. Tak hanya itu, para peserta tes yang sudah melakukan tes juga harus menunggu di luar akibat panjangnya antrean.
Tiba-tiba para pengantre dikejutkan dengan suara terjatuh. Rupanya seorang peserta bernama Aisyah, terperosok dari kursinya lantaran ia pingsan. Wajahnya tampak begitu pucat dan lemas.
"Tolong, tolong, ada yang pingsan," seru para pengantre yang mendadak heboh.
Baca Juga: Liga 1 Dilanjutkan, PSSI Siap Tanggung Biaya Rapid Test Seluruh Tim
Baca Juga: UTBK Wajib Rapid Test, Gratis Buat Mahasiswa Bidikmisi Surabaya