TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Jam Dikepung Massa, Mahasiswa Papua Kelaparan dan Kehausan

Gerbang tertutup rapat tanpa pasokan makanan dan minuman

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Setidaknya 8 jam Asrama Mahasiswa Papua dikepung ratusan orang dan aparat kepolisian, Jumat (16/8). Tak seorang pun diperbolehkan masuk asrama. Begitu pula mereka, tak seorang pun keluar asrama. Kini mereka kelaparan dan kehausan di dalam bangunan berdekorasi etnik itu.

 

1. Ada 15 orang terjebak dalam asrama

IDN Times/Fitria Madia

Juru bicara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Dorlince Iyowau menjelaskan bahwa ia sedang berada di dalam asrama bersama 14 teman lainnya. 13 lelaki, dan 2 perempuan termasuk dirinya. Lebih sedikit perempuan karena asrama tersebut memang asrama untuk laki-laki

"Mahasiswi dua orang, mahasiswa 12 orang ditambah Bapak Felik sedang sakit jadi kami 15 orang terkurung," jelasnya ketika dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon.

Dorlince menuturkan bahwa keadaan di dalam asrama baik-baik saja. Tidak ada yang terluka. Hanya saja saat ini mereka tengah tertekan dan ketakutan karena ancaman dan cacian yang dilontarkan massa di depan asrama.

2. Gerbang asrama tertutup rapat

IDN Times/Fitria Madia

Pihak asrama mahasiswa Papua tidak membukakan pintu gerbang bagi siapa pun. Tak ada satu orang pun juga yang hendak masuk ke sana. Suasana tegang di depan gerbang. Teriakan-teriakan, sumpah serapah, silih berganti terdengar dari kerumunan.

"Kami tadi semakin direpresif. Bahkan ketika kami lalu lalang langsung diteriaki, dilempari kemudian mereka berusaha untuk menyerobot masuk," lanjutnya.

Akhirnya Dorlince dan teman-temannya pun memutuskan untuk memadamkan lampu. Mereka menghilang di tengah gelapnya asrama. Berjalan diam-diam menghindari pengelihatan orang-orang.

Baca Juga: Diduga Buang Bendera Merah Putih, Ratusan Orang Geruduk Asrama Papua

3. Penghuni asrama mulai kelaparan dan kehausan

IDN Times/Fitria Madia

Dorlince melanjutkan, sebenarnya kondisi di dalam asrama tak setenang itu. Tidak ada makanan atau pun minuman tersisa di dalam. Mereka tidak mempersiapkan bekal untuk berjaga-jaga jikalau tertahan.

"Tidak ada (makanan dan minuman). Beberapa penghuni yg punya persedian galon di luar asrama," tuturnya.

Seingat Dorlince, terakhir kali mereka menyentuh makanan dan minuman pada pukul 11.00 WIB. Berarti sudah 12 jam mereka berdiam. Mereka mulai lapar dan haus. Usaha untuk membeli makanan dan minuman di luar asrama merupakan hal yang mustahil. Dorlince atau siapa pun tak mau jadi bulan-bulanan massa.

"Beberapa kawan ada mau ke sini bawah makan tapi di luar masih ada ormas," imbuhnya.

Baca Juga: Disebut Membuang Bendera Merah Putih, Ini Kata Mahasiswa Papua

Berita Terkini Lainnya