TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenali Gadung, Umbi Beracun yang Tewaskan Warga di Tulungagung

Mengandung racun sianida yang berbahaya

Umbi Gadung yang mengandung racun. IDN Times/ istimewa

Tulungagung, IDN Times - Umbi jenis gadung yang diduga menyebabkan kematian Bejo (78) warga Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, ternyata mengandung racun sianida. Diperlukan cara khusus untuk mengolah umbi jenis ini, untuk menghilangkan kadar racunnya. Jika diolah dengan benar, umbi ini memiliki rasa yang gurih. Namun bila salah dalam mengolah bisa membahayakan orang yang mengkonsumsinya. Kandungan racun dalam umbi ini juga biasa digunakan untuk mencari ikan di sungai. Ikan akan mabuk dan mudah ditangkap setelah terkena racun umbi gadung.

1. Jenis tumbuhan umbi dari suku uwi-uwian

Epiphyllum Anguliger

Inspektur Pangan Kabupaten Tulungagung, Masduki menuturkan Gadung adalah sejenis tumbuhan berumbi dari suku uwi-uwian yang umumnya dipakai sebagai tanaman pangan. Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, tetapi mengandung racun yang dapat mengakibatkan pusing dan muntah apabila kurang benar pengolahannya. Umbi jenis ini mengandung sianida yang cukup tinggi, namun dengan proses pengolahan yang tepat, kandungan sianidanya bisa dinetralkan dan aman untuk dikonsumsi.

"Di wilayah Tulungagung Selatan masyarakat banyak yang memproduksi gadung dijadikan keripik, mereka sudah tahu cara mengolahnya," ujarnya, Jumat (11/6/2021).

2. Harus diolah dengan khusus agar racun hilang

Instagram.com/cemilan_oleholeh_kebumen

Menurut Masduki, scara tradisional masyarakat Tulugagung telah menerapkan cara untuk mengurangi dan menetralkan kandungan sianida di dalam umbi gadung. Yakni dengan cara merendamnya dalam tumpukan arang atau abu selama minimal 2 hari, setelah itu baru bisa diproses untuk dimasak. Masduki mengaku belum mengetahui dengan pasti bagaimana proses pengolahan umbi gadung yang menyebabkan Bejo meninggal dunia, sebab perlu pendalaman lebih untuk hal tersebut. Namun jika umbi gadung langsung dimasak usai dikupas, maka kandungan sianidanya masih sangat tinggi.

"Kalau baru diambil terus langsug dikupas dan dimasak,itu jelas sianidanya masih sangat tinggi,"terangnya.

Berita Terkini Lainnya