TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapten Kasihin, Bercita-Cita Jadi Guru Gugur Sebagai Pahlawan

Nama Kapten Kasihin juga diabadikan di Nganjuk

Komplek Taman Makam Pahlawan Rejoagung, Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Kapten Kasihin merupakan salah seorang pahlawan yang berasal dari Kabupaten Tulungagung. Namanya diabadikan menjadi salah satu nama jalan protokol di wilayah Kecamatan Kedungwaru. Tak hanya di Tulungagung, nama Kapten Kasihin juga diabadikan di Kabupaten Nganjuk. Sebuah monumen dibangun oleh Pemkab Nganjuk, untuk mengenang jasa pahlawan yang gugur dalam sebuah pertempuran melawan Belanda ini.

Baca Juga: Pria di Tulungagung Perkosa Teman Wanitanya Usai Alami Kecelakaan

1. Tinggalkan cita-cita dan bergabung menjadi tentara

Keluarga saat menziarahi makam Kapten Kasihin di TMP. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Murtianik (73), salah seorang keponakannya mengatakan Kapten Kasihin berasal dari Desa Kalangbret, Kecamatan Kauman. Kapten Kasihin merupakan anak ke 10 dari pasangan Tomodiharjo dan Markinah. Semasa remaja, Kapten Kasihin bercita cita menjadi guru namun kondisi peperangan saat itu memaksanya untuk terjun berjuang bersama masyarakat untuk melawan penjajah di Indonesia.

"Saat meninggal itu masih belum menikah, waktu itu awalnya mau jadi guru, tapi rupa rupanya malah menjadi pejuang, kalau cerita pastinya dari guru ke pejuang itu, saya kurang bisa merinci," ujarnya, Selasa (23/08/2022).

2. Menjadi komandan kompi III Yon 22/Sriti

Komplek Taman Makam Pahlawan Rejoagung, Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Dari sejumlah literasi diketahui Kapten Kasihin merupakan Komandan Kompi III Yon 22/Sriti yang berada di Kabupaten Nganjuk. Sebagai seorang kapten, Kasihin sering kali ikut terjun langsung ke medan tempur. Berhadapan langsung dengan tentara Belanda. Puncak pertempuran Kapten Kasihin terjadi pada tahun 1949. Saat itu, Kasihin berperang melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Meskipun sempat bersembunyi untuk menyelamatkan diri, namun Belanda tetap memburunya. Tentara musuh pun lantas membunuhnya di lokasi. Saat ini lokasi pertempuran dan gugurnya Kapten Kasihin yang berada di Nganjuk didirikan sebuah prasasti untuk mengenang perjuangannya.

Baca Juga: Video Petani Melintasi Peserta Upacara di Tulungagung Viral

Verified Writer

Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya