TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Baru 1 Stasiun TV Lokal di Kediri yang Matikan Siaran Analog

Lainnya siaran dengan sistem Simulcast

Ilustrasi TV Analog. (pexels.com/Huỳnh Đạt)

Kediri, IDN Times - Televisi lokal di wilayah eks karisedenan kediri kini telah melakukan migrasi siaran ke digital. Mereka mengikuti regulasi migrasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Total terdapat 6 stasiun tv lokal di wilayah tersebut. Mereka semua menyewa MUX milik Media Grup yang memiliki rate harga sewa sekitar Rp 16 Juta - Rp 20 Juta per bulan. Meskipun begitu mayoritas TV lokal ini belum mematikan siaran analognya. Hanya terdapat 1 TV lokal yang telah melakukan Analog Switch Off (ASO) sesuai ketentuan pemerintah. TV lokal ini adalah KSTV.

Baca Juga: Harap-harap Cemas, Warga Surabaya Kehilangan Saluran TV Kesayangan

1. Harus keluarkan biaya tambahan sewa MUX

Hasil siaran KSTV di TV Digital. IDN Times/ istimewa

Manager Program KSTV, Yacob Bastian mengatakan pihaknya mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan ASO pada 2 November lalu. Secara bisnis perpindahan siaran TV dari analog ke digital ini dirasa sangat berat. Hal ini dikarenakan kondisi bisnis media baru membaik pasca pandemik yang melanda dalam 2 tahun terakhir. Namun perpindahan ini tetap harus dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas siaran.

"Dari segi pembiayaan sedikit lebih berat karena harus mengeluarkan biaya untuk sewa MUX setiap bulannya berkisar antara Rp 17 juta hingga Rp 20 juta," ujarnya, Minggu (13/11/2022).

2. Warga belum siap dengan migrasi siaran

Ilustrasi Set Top Box. IDN Times/ istimewa

Kondisi ini terasa lebih berat lagi karena masyarakat dinilai belum siap dengan perubahan ini. Mereka masih bingung dengan cara menggunakan Set Top Box (STB), untuk dapat menikmati siaran TV digital tersebut. Perpindahan analog ke digital ini juga akan berpengaruh ke pendapatan iklan mereka. Hal ini dikarenakan belum banyak masyarakat yang menonton siaran digital.

"Jelas akan berpengaruh selama ini penonton TV kita masih di analog, mungkin butuh waktu bertahap juga,"tuturnya.

3. Dhoho TV siarkan secara analog dan digital

Ilustrasi TV Digital. IDN Times/ istimewa

Sementara itu, Penanggung Jawab Program News Dhoho TV, Budi Sutrisno memilih untuk tidak mematikan siaran analognya. Mereka menggunakan siaran dengan sistem Simulcast. Dalam sistem tersebut mereka menyiarkan TV dengan analog dan digital. Hal ini masih diperbolehkan oleh pemerintah hingga dua bulan kedepan. Strategi tersebut dipilih agar warga yang belum memiliki STB masih dapat menikmati siaran mereka.

"Ini hanya dapat dilakukan bagi stasiun TV lokal yang izin siarannya masih aktif, izin kami masih berlaku hingga bulan Juni tahun depan," jelasnya.

Verified Writer

Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya