TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada Penularan Antraks, Ini Upaya Disnak Jatim

Dibentuk gugus tugas penanggulangan antraks

Ilustrasi ternak.unsplash.com/Theo Leconte

Surabaya, IDN Times - Sejumlah ternak di Kabupaten Tulungagung dilaporkan terjangkit virus antraks. Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur (Jatim) langsung mendirikan posko terpadu, menambah puskeswan serta menerjunkan tim kesehatan ke pasar hewan kabupaten setempat.

"Upaya ini kita lakukan di Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Blitar. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus antraks ini, yang bisa saja menyebar melalui jual beli hewan ternak," ujar Plt Kepala Disnak Jatim Mohammad Gunawan Saleh Rabu (9/6/2021).

Baca Juga: Sempat Diduga karena Santet, Ini Kronologi Kasus Antraks Tulungagung

1. Posko ada tim kesehatan hewan bertugas terima aduan dan cek lapangan

flickr.com/Charlie and Melody Wambeke

Dalam posko terpadu, kata Gunawan, diisi oleh tim kesehatan hewan dari disnak, perangkat desa, perwakilan peternak dari gapoktan, dinas kesehatan serta unsur kepolisian dan TNI. Gugus tugas yang berjaga posko terpadu ini bertanggung jawab dalam melayani setiap aduan dan keluhan masyarakat.

"Jika ada laporan ternak sapi yang mati, tim di posko wajib turun langsung melakukan penanganan," kata Gunawan.

Gugus tugas tersebut juga akan aktif melakukan desinfeksi di kandang-kandang ternak sapi. Tentunya sesuai permintaan peternak maupun berdasar evaluasi atas kandang-kandang yang diduga terkontaminasi antraks.

2. Antraks bermula di dua dusun di Tulungagung

Ilustrasi bakteri anthrax. IDN Times/ istimewa

Informasi yang diterima Gunawan, wabah antraks ini pertama kali ditemukan di dua dusun. Yakni Dusun Toro dan Dusun Bulusari, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung pada 19 Februari lalu. Hingga saat ini 27 ekor ternak mati akibat antraks.

"Terdiri dari 20 ekor sapi dan tujuh ekor kambing berasal dari 11 peternak. Para peternak ini menyebutkan, tanda-tanda yang ditemukan pada hewan ternaknya adalah nafsu makan rendah, nafsu minum tinggi dan mati mendadak," bebernya.

Baca Juga: Temuan Kasus Antraks Tak Pengaruhi Peternak Sapi di Tulungagung

Berita Terkini Lainnya