TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribut-ribut Mendag dengan Buwas, Moeldoko: Ah Sudahlah

Yang terpenting ketahanan pangan dalam negeri tetap terjaga

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Surabaya, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko angkat bicara soal beras Bulog. Hal tersebut dipicu adanya perdebatan antara Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. "Sudahlah cukup lah itu ndak usah lagi dibicarakan perdebatan antara itu," ujarnya usai hadiri acara Forkas di Surabaya, Kamis (20/9) malam.

1. Kebijakan impor tergantung kondisi riil ketersediaan beras

ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

Moeldoko menyampaikan kalau kebijakan impor beras harus dikaitkan dengan kondisi yang asa saat ini di Bulog. Menurutnya kondisi ril bisa dilihat dari jumlah panen tiap bulan. "Karena kita saat ini setiap bulan hampir panen, ada sebuah perubahan pola. Kalau dulu kita mengenal ada panen raya yang besar, sekarang ini panen relatif hampir mengecil kurvanya," jelasnya.

Baca Juga: Penjelasan Buwas Soal Izin Perpanjangan Impor Beras

2. Moeldoko menyebut kebutuhan beras nasional besar, impor sudah hal wajar

IDN Times/Helmi Shemi

Pria yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mengungkapkan kebijakan impor dilakukan lantaran cadangan beras semakin hari semakin turun. Menurutnya, kebutuhan beras masyarakat sangat besar. Pemerintah pun sudah mempertimbangkan hak-hak petani.

"Karena kebutuhan nasional kita itu cukup besar jadi menurut saya itu hal yang tidak perlu diributkan impor atau tidak. Kalau tidak impor harga berasnya menjadi meningkat yang teriak bukan petani, itu Dilema bagi presiden," kata Moeldoko.

Baca Juga: Budi Waseso Diharapkan Bisa Memberantas Mafia Beras

Berita Terkini Lainnya