TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PPKM Darurat Jelang Idul Adha, Kampus hingga RT Harus Dilibatkan

Harus ada yang mengingatkan jika masih ada yang ngotot mudik

Ilustrasi PPKM. (IDN Times/Mia Amalia)

Surabaya, IDN Times - Pakar Kebijakan Publik Universitas Airlangga (Unair), Gitadi Tegas Supramudyo menyampaikan saran tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali. Menurutnya, PPKM Darurat harus dioptimalkan menjelang perayaan Idul Adha. Idul Adha sendiri jatuh bertepatan dengan berakhirnya PPKM Darurat, 20 Juli 2021 mendatang.

1. Salah satu yang harus jadi atensi ialah mudik

Ilustrasi PPKM. Dok. IDN Times/bt

Tentunya ada beberapa hal yang perlu diantisipasi oleh pemerintah jelang Idul Adha. Salah satunya ialah tradisi pulang kampung alias mudik. Tak dimungkiri, mudik tetap dilakukan oleh sebagian masyarakat pada perayaan lebaran kurban ini. Namun, tradisi ini akan terkendala lantaran PPKM Darurat.

"Dalam PPKM Jawa-Bali sudah terdapat aturan pembatasan yang pada dasarnya mengurangi mobilitas masyarakat. Yang dibutuhkan saat Idul Adha adalah mengoptimalkan implementasi dari kebijakan dan aturan-aturan PPKM Mikro,” ujar Gitadi, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Hari Raya Idul Adha di Surabaya, Salat Id di Rumah Saja!

2. Pengawasan bisa dilakukan dengan libatkan komunitas kecil di RT/RW

Ilustrasi Moda Transportasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Gitadi, optimalisasi itu bisa dilakukan dengan melibatkan komunitas yang lebih kecil seperti RT/RW, kampus, kantor, dan institusi lain. Dosen FISIP tersebut juga mencontohkan seseorang yang hendak atau sudah mudik, komunitas kecil yang akrab akan mengingatkan untuk tidak mudik atau isolasi mandiri selekas mudik.

“Selain itu, untuk mengurangi mobilitas melalui penutupan jalur-jalur kecil, dibutuhkan kerja sama dari komunitas lokal,” ucapnya.

Baca Juga: PPKM Darurat, 4 Rusunawa Milik Pemprov Jatim Digratiskan 2 Bulan

Berita Terkini Lainnya