TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polda Jatim Tangkap 2 Penjual Benih Pertanian Ilegal Beromzet Miliaran

Tidak memiliki sertifikasi Kementan

Kasudbid IV Tipidter Polda Jatim Kompol Wahyudi (dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Frans Barung Mangera dan Pengawas Bibit Tanaman Dinas Pertanian Jatim Darlina Yuni (dua dari kanan) saat gelar rilis di Ditreskrimsus Polda Jatim, Rabu (30/10). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jawa Timur (Jatim) mengungkap praktik distribusi bibit pertanian ilegal. Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, bibit tersebut tidak memiliki sertifikasi dari Kementerian Pertanian (Kementan).

1. Polisi tangkap dua tersangka di Gresik dan Blitar

Kasudbid IV Tipidter Polda Jatim Kompol Wahyudi (dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Frans Barung Mangera dan Pengawas Bibit Tanaman Dinas Pertanian Jatim Darlina Yuni (dua dari kanan) saat gelar rilis di Ditreskrimsus Polda Jatim, Rabu (30/10). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, polisi menangkap dua tersangka. Yakni pria berinisial K (56), asal Kabupaten Gresik; dan SM (48), asal Kabupaten Blitar. Keduanya diduga melanggar tindak pidana hortikultura.

"Kita melakukan konpers dua locus, di Gresik dan Blitar. UU yang dilanggar ada holtikultura 13 tahun 2010 yang dilanggar mereka yang tidak melakukan sertifikasi benih-benih yang berlaku di UU tersebut," ujarnya saat pers rilis, Rabu (30/10).

Baca Juga: Balai Karantina Banyuwangi Musnahkan 44 Kemasan Benih Impor Ilegal

2. Produk dipasarkan hingga Gresik dan Lamongan

Pengawas Bibit Tanaman Distan Jatim Darlina Yuni (tengah) saat menunjukan barang bukti gelar pers rilis kasus hortikultura di Ditreskrimsus Polda Jatim, Rabu (30/10). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Sementara itu, Kasubdit IV Tipidter Polda Jatim AKBP Wahyudi menjelaskan, tersangka berinisial K merupakan pemilik gudang benih pertanian di kawasan Gresik. Ia terbukti memproduksi sekaligus mengedarkan bibit kangkung tak berlabel BPSB Jatim.

"Ditambah lagi tidak terdaftar di Kementerian Pertanian," katanya.

Tersangka K sudah memulai usahanya sejak tahun 2011. Ia biasa mengemas benih kangkung dalam karung pupuk ukuran 50kg tanpa merek. Pangsa pasarnya meliputi Gresik dan Lamongan.

"Omzetnya setahun itu mencapai Rp3 miliar. Keuntungan bersih Rp300 juta, mereka menjual bibit ini lebih murah," jelas Wahyudi.

3. Tersangka SM produksi benih di Blitar

Kasudbid IV Tipidter Polda Jatim Kompol Wahyudi (dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Frans Barung Mangera dan Pengawas Bibit Tanaman Dinas Pertanian Jatim Darlina Yuni (dua dari kanan) saat gelar rilis di Ditreskrimsus Polda Jatim, Rabu (30/10). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Sementara tersangka SM juga produsen benih hortikultura. Usahanya ini tidak tersertifikasi sesuai standar mutu, tidak terdaftar di Kementan, dan tidak berlabel BPSB Jatim.

"Ini bertempat di Kabupaten Blitar. Malah sudah diedarkan se-Jatim dengan kemasan sachet merek 'Cap Candi'," ungkap Wahyudi.

Untuk omzet SM, lanjut Wahyudi, tak jauh dari usaha milik K. Ia tidak menyebut rinci nominal keuntungannya, yang pasti menembus angka miliaran rupiah.

"Karena ini peredarannya juga di toko-toko kecil," katanya.

Baca Juga: Sony, Muncikari Utama Kasus PA Ditangkap Polda Jatim

Berita Terkini Lainnya