TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masih PSBB, Khofifah Sarankan Buruh Tak Gelar Aksi May Day

Bahkan berpotensi menciptakan klaster baru

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menggelar konferensi pers di gedung Grahadi, Senin (27/4). Dok.IDN Times/Istimewa

Surabaya, IDN Times - Tanggal 1 Mei yang merupakan Hari Buruh Internasional atau May Day selalu diperingati para buruh untuk turun jalan. Menyuarakan hak-hak yang belum terpenuhi seakan menjadi tradisi pada tanggal itu. Namun, imbauan agar buruh tidak turun jalan pada tahun ini kian gencar. Sebab, pandemik COVID-19 tak kunjung rampung.

1. Potensi penularan dalam kerumunan sangat besar

Ilustrasi aksi saat May Day. IDN Times/Rosa Folia

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifh Indar Parawansa meminta para buruh lebih bijak memperingati May Day yang jatuh pada Jumat (1/5) besok. Dia berharap pwra buruh tidak turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa di tengah situasi darurat COVID19.

"Surabaya Raya tengah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebaiknya tidak turun ke jalan karena risiko penularan COVID-19 sangat besar," ujarnya dalam rilis resmi, Kamis (30/4).

Baca Juga: 4 Sindiran Prabowo saat May Day, dari Intel hingga Pengelola GBK

2. Dikhawatirkan membuat menciptakan klaster baru

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menggelar konferensi pers di gedung Grahadi, Senin (27/4). Dok.IDN Times/Istimewa

Apabila para buruh tetap nekat turun jalan, dikhawatirkan anjuran jaga jarak fisik atau physical distancing tidak akan diterapkan. Hal ini juga berpotensi timbulnya klaster baru penularan COVID-19 di Jatim khususnya Surabaya. Mengingat jantung unjuk rasa biasa digelar di Kota Pahlawan.

"Saya harap rekan-rekan buruh dapat memahami kondisi pandemik ini. Demi kebaikan kita semua," kata Khofifah.

Baca Juga: Dilarang Gelar May Day 2020, KSPSI Jabar Buat Aksi Mirip di Israel

Berita Terkini Lainnya