TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lima Santri di Sidoarjo Dikeroyok Seniornya, Satu Tewas

Mereka dianiaya karena dituduh mencuri

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Sidoarjo, IDN Times - Lima santri berinisial MZ, FV, NM, KS dan KD menjadi korban penganiayaan di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) kawasan Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (10/10/2021). Dari lima santri tersebut, empat mengalami luka-luka dan satu lainnya, MZ, meninggal dunia.

1. Meninggal dunia dianiaya seniornya karena diduga mencuri uang

Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data dari Polsek Tanggulangin, korban, MZ yang masih berusia 15 tahun meninggal dunia di RSUD Sidoarjo. Pengeroyokan sendiri dilakukan oleh seniornya di ponpes setelah MZ dan empat kawannya diduga mencuri uang santri lain di sana.

Kapolsek Tanggulangin, AKP Masyur Ade mengatakan pihaknya sudah memanggil beberapa santri senior dan pengurus ponpes untuk dimintai keterangan. "Kami hanya membantu memeriksa saksi, yang menangani kasus ini Satreskrim Polresta Sidoarjo. Kalau mau konfirmasi lengkap silakan ke sana," ujarnya, Kamis (14/10/2021).

Baca Juga: Ditemukan Klaster Ponpes di Surabaya, Diduga dari Bangkalan

2. Hasil pemeriksaan, kelima santri akui curi uang

Ilustrasi kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)

Nah dari keterangan saksi-saksi, Masyur mengungkap dalam laporannya bahwa saksi, Gus Wachid (53) yang merupakan pengasuh ponpes telah menginterograsi takmir masjid setempat dan empat santri yang jadi korban penganiayaan. Mereka mengakui telah mengambil uang milik santri yang lain.

Sementara saksi, Gus Bahron (36) yang juga pengasuh ponpes telah menerima laporan dari pengurus ponpes yang telah melakukan
interograsi terhadap empat santri. Keempatnya mengakui mengambil uang santri lain untuk dipakai beli rokok dan jajan.

Baca Juga: Polda Jatim Tetapkan Pilot Lion Air sebagai Tersangka Penganiyaan

Berita Terkini Lainnya