TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Khofifah: Tidak Ada Lockdown di Madura, Hanya Pengetatan

Pasang semprotan disinfektan di Jembatan Suramadu

Suasana jembatan Suramadu saat senja. (IDN Times/Reza Iqbal)

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan tidak ada rencana lockdown di Madura. Sebab, kebijakan lockdown menjadi wewenang pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah daerah tidak mempunyai kewenangan menerapkan lockdown.

1. Tidak ada mobilitas jika lockdown

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menunjukkan peta persebaran COVID-19, Jumat malam (27/3). IDN Times/Fitria Madia

Menteri Sosial Kabinet Indonesia Kerja ini sempat membeberkan, apabila pemerintah pusat memutuskan lockdown, maka tidak ada mobilitas di jalan raya. Yang diperbolehkan melintas hanyalah aparat keamanan, yakni Polri dan TNI yang telah ditunjuk khusus.

"Kecuali TNI dan Polri yang dapat penugasan men-deliver logistik. Apakah beras, apakah sembako lainnya, apakah bbm, dan seterusnya," ujar Khofifah, Minggu (29/3).

Baca Juga: Takziah ke Solo, Khofifah Kenang Sosok Ibunda Jokowi

2. Dilarang keras keluar rumah

Ilustrasi. Unsplash.com/Annie Spratt

Gubernur kelahiran Surabaya ini juga menambahkan, masyarakat akan dilarang keras keluar rumah jika memang sudah diterapkan lockdown di Indonesia. Sementara untuk makanan, akan disiapkan oleh petugas khusus.

"Kalau lockdown tidak ada orang keluar rumah. Kalau ada makanan disiapkan di masing-masing depan rumah. Itu dari negara yang pernah melakukan lockdown yang terkoordinir," kata Khofifah.

Baca Juga: Khofifah Tak Restui Ada Lockdown Lokal di Jatim

Berita Terkini Lainnya